Apa Beda Kasus Angeline dengan Arie Hanggara?

Reporter

Senin, 15 Juni 2015 19:10 WIB

(Kiri) Arie Hanggara dalam sampul majalah TEMPO dan Foto Angeline. Dok. TEMPO/Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan Angeline mengingatkan akan penyiksaan terhadap Arie Hanggara pada 1984 yang juga berakhir dengan kematian. Angeline dan Arie sama-sama meninggal pada usia belia, masing-masing 8 dan 7 tahun.

Kematian keduanya diduga dilakukan orang terdekat. Meninggalnya Angeline diduga didalangi Margriet, ibu angkatnya. Margriet pun ditetapkan sebagai tersangka kasus penelantaran anak. Pekerja di rumah Margriet, Agustai Hamdani, mengaku menghabisi nyawa Angeline.

Sebelum meninggal, siswi kelas II SDN 12 Sanur, Bali, ini diduga mengalami penyiksaan dan perlakuan tidak layak. Aktivis perlindungan perempuan dan anak, Siti Sapurah, menduga kuat perlakuan kasar tersebut dilakukan Margriet. Sebab, Sapurah sudah bertemu langsung dan berbicara dengan orang yang pernah lama tinggal bersama keluarga tersebut.

"Dipukulin setiap hari. Sebelum berangkat, (Angeline) harus kasih makan ayam. (Angeline) cuma dikasih mi kering," kata Ipung--sapaan Sapurah. Menurut dia, Margriet tidak suka melihat Angeline bermain layaknya anak seumurannya.

Angeline pun menghilang sejak 16 Mei 2015. Hilangnya Angeline diumumkan keluarga angkatnya lewat akun Facebook bernama Find Angeline-Bali's Missing Child. Setelah dilakukan pencarian, pada 10 Juni 2015, polisi menemukan Angeline sudah tewas terkubur di dekat kandang ayam belakang rumah ibu angkatnya.

Adapun hidup Arie justru tewas di tangan ayah kandungnya, Machtino Eddiwan. Penyiksaan juga dilakukan ibu tirinya, Santi.

Awalnya, dalam tas siswa kelas I SD Perguruan Cikini, Jakarta, itu ditemukan uang Rp 8.000. Menurut Arie, uang itu diambil dari tas seorang pelajar SMA Yaperci. Santi yang berang langsung menampar dan membenturkan kepala Arie ke tembok.

Machtino pun turut memukulinya dengan tangkai sapu. Dia juga menyuruh Arie berdiri menghadap tembok, mengikat tangannya, serta memerintahkan jongkok-berdiri beberapa kali sampai kelelahan, kelaparan, dan kehausan.

Setelah lima hari, Arie menjalani siksaan sampai tak masuk sekolah. Kemudian sang ayah menjumpai Arie jatuh terduduk. Celakanya, Machtino malahan menghajarnya dengan pukulan yang lebih keras. Malam itu, Arie rupanya sudah tak kuat lagi menanggung siksaan. Dia meninggal sewaktu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Tetangga Machtino memberikan kesaksian menuturkan Santi-lah yang sering memarahi Arie. Para tetangga juga pernah melihat Santi mengacungkan sebilah pisau kepada Machtino sambil berteriak-teriak. Santi kabarnya merasa berat harus mencari nafkah karena suaminya terus menganggur.

Saat pemakaman Arie, Machtino pun menangis. "Maafkan Papa, Arie. Papa tak bermaksud membunuhmu," ujarnya di sela tangis.

SATWIKA MOVEMENTI

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

4 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

5 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

5 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

7 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

9 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

10 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

10 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya