Ibu Kandung: Bila Tak Bisa Rawat Angeline, Kenapa Tak...  

Reporter

Kamis, 11 Juni 2015 08:50 WIB

Tidak jarang, Agus seorang saksi mendengar Angeline dimarahi oleh ibu asuhnya karena Angeline tidak mau menuruti perintah ibu asuhnya tersebut. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tangis histeris Hamidah pecah di Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Sanglah, kemarin. Dia meratap di depan kamar otopsi. “Angeline, jangan tinggalin ibu, Nak. Ini ibu, Nak,” ujarnya. Di balik tembok sana, kemarin sore, petugas forensik sedang mengotopsi jasad Angeline. “Siapa yang membunuh anakku?” Hamidah bertanya, histeris.

Delapan tahun silam, Hamidah melahirkan Angeline, anak ketiga dari pernikahannya dengan Anwar Rosyidi. Karena alasan ekonomi, suami-istri asal Banyuwangi, Jawa Timur, tersebut menyerahkan hak asuh Angeline yang baru berusia tiga hari kepada Margareith CH Megawe, yang juga istri mantan bos Rosidi.

Di bawah asuhan Margareith, Angeline diduga ditelantarkan. Sebelum dilaporkan hilang pada Mei lalu, para tetangga menyatakan kepada Komnas Perlindungan Anak bahwa Angeline tak terurus. Dia tinggal bersama Margareith yang memelihara anjing dan ayam di rumah yang berantakan.

Baca juga:
Angeline Dihantam Benda Tumpul: Pelakunya Cuma Satu?
Tragedi Angeline: Diperkosa, Dibunuh, dan Peran Ibu Angkat

Hal serupa diungkapkan pihak SD 12 Sanur. Angeline, yang duduk di kelas II sekolah itu, kerap datang terlambat karena pergi ke sekolah jalan kaki meski rumahnya sangat jauh. “Tubuhnya selalu bau. Kadang-kadang juga minta makan ke guru,” ujar Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait.

Sejak mengetahui Angeline menghilang, Hamidah mengaku sempat pergi dari Banyuwangi ke Denpasar. Namun dia selalu dilarang mendatangi rumah Margareith di Jalan Sedap Malam. “Kalau memang tidak bisa merawat, kenapa tidak dikembalikan ke saya saja?” ujarnya.

Menurut rencana, Arist akan bertemu Hamidah di Denpasar besok. Komisi berencana menelusuri latar belakang penyerahan hak asuh Angeline kepada Margareith. Sebab, dari penelusuran, mereka menyimpulkan pengalihan hak tersebut ilegal karena hanya dicatat pada akta notaris tertanggal 24 Mei 2007.

Baca juga:
Kasus Angeline, Kronologi dari Hilang hingga Meninggal
Tragedi Angeline: Hilangnya Seprei dan Bau Anyir Tercium Jauh Hari

Padahal, seharusnya penyerahan hak asuh disertai rekomendasi Dinas Sosial dan ditetapkan oleh pengadilan. “Ini pelanggaran oleh yang mengadopsi,” kata Arist kemarin. “Karena sama saja menghilangkan identitas anak.”

Beberapa saat sebelum Angeline dilaporkan hilang, Hamidah, yang beberapa tahun terakhir kembali ke Banyuwangi mengaku bermimpi. Seorang anak kecil memanggilnya. Sejak saat itu hidupnya tak tenang. Mimpi yang sama datang lagi dua hari lalu. Kali ini, anak kecil dalam mimpinya itu meminta digendong.

Akhirnya dia tahu arti mimpinya selama ini. Putrinya, Angeline, tewas di rumah ibu angkatnya. “Saya juga menyesal,” kata Hamidah sambil terisak.

ROFIQI HASAN | AGOENG WIJAYA

Berita Menarik:
Lulung: Kalau Saya Korupsi UPS, Kubur Hidup-hidup

Kematian Akseyna: Pembunuh Berada di Sekitar UI

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

16 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

16 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

17 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

19 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

20 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

21 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

21 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya