Duh, Karena Obat Penggemuk, Ribuan Ton Sapi Bisa Tercemar  

Reporter

Senin, 8 Juni 2015 09:42 WIB

Ilustrasi sapi. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo

TEMPO.CO, Jakarta: Ribuan ton daging sapi di pasaran berisiko terpapar nutrisi penggemuk yang berbahaya bagi manusia. Kekhawatiran ini muncul setelah tim Kementerian Pertanian menemukan kandungan Clenbuterol dan Salbutamol dalam pakan ternak di 19 perusahaan penggemukan sapi impor bakalan (feedloter).

Kedua senyawa ini tergolong obat jenis beta agonist 2 (BA2) yang merangsang pertumbuhan massa otot rendah lemak hewan ternak. Namun, jika termakan manusia dalam jangka panjang BA2 bisa memicu gagal jantung, kanker, dan gejala parkinson. Penggunaan obat ini dilarang pemerintah sejak 2011.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Muladno mengungkapkan, satu feedloter bisa menghasilkan 60-70 ton daging sapi per hari. Jika dikalikan 19 feedloter, maka setiap hari terdapat sekitar 1.300 ton daging sapi berisiko yang dijual ke konsumen. "Itu bisa dimakan berapa orang? Bahaya sekali kalau memang ada residu BA2 di situ," katanya kepada Tempo pekan lalu.

Meski begitu, Muladno mengimbuhkan, pemerintah belum berencana melacak keberadaan daging sapi yang berisiko tercemar BA2. Sebab, uji laboratorium yang lebih spesifik soal dugaan pencemaran BA2 di pakan ternak belum rampung. "Hasil uji awal masih jadi perdebatan. Feedloter dan perusahaan premix (pakan ternak) keberatan dituding mencampur BA2," kata dia.

Ia membenarkan dalam pemeriksaan reguler pada April lalu, tim Kementerian menggunakan tes ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay) yang sederhana. Lantaran dianggap kurang akurat, hasil ELISA ditolak oleh feedloter dan perusahaan pakan. Feedloter merasa tak pernah mencampur BA2. Begitu pula perusahaan pakanberkeras tak pernah menjual nutrisi berbahaya.

Diuji Lagi
Supaya hasilnya diakui, Muladno menuturkan, Kementerian kembali menguji 600 sampel nutrisi dan pakan ternak dari 19 feedloter menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) yang lebih presisi. Hasilnya selesai akhir Juni mendatang. "Kalau hasilnya sudah objektif, baru kami akan telusuri peredaran dagingnya,” kata guru besar Institut Pertanian Bogor ini.

Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (APFINDO) menyatakan temuan BA2 dalam pakan ternak belum final. Argumentasinya, temuan tersebut didasarkan pada hasil uji ELISA yang masih memerlukan pendalaman. "Walau katanya mengandung BA2, belum tentu nanti positif di uji laboratorium yang lebih spesifik," kata Direktur Eksekutif APFINDO Johny Liano.

Setelah temuan awal ini, dia mengimbuhkan, Asosiasi memperbaiki standar keamanan pakan feedloter . Setiap perusahaan pemasok nutrisi dan pakan ternak sekarang diwajibkan mengantongi sertifikat keamanan berdasarkan hasil uji laboratorium. "Kalau penyuplai tak bisa menunjukkan sertifikat keamanan, obat dan pakannya tak kami beli," kata Liano.

KHAIRUL ANAM | EFRI RITONGA

Berita terkait

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

47 menit lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

48 menit lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

RM BTS Siapkan Konten Jelang Rilis Album Solo Kedua Right Place, Wrong Person

55 menit lalu

RM BTS Siapkan Konten Jelang Rilis Album Solo Kedua Right Place, Wrong Person

Album solo kedua RM BTS akan dirilis pada 24 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

1 jam lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Liverpool Ditahan West Ham United 2-2, Kian Tertinggal dalam Persaingan Juara

1 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Liverpool Ditahan West Ham United 2-2, Kian Tertinggal dalam Persaingan Juara

Liverpool ditahan imbang 2-2 oleh West Ham dalam pertandingan pekan ke-35 Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

1 jam lalu

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Wrap Party Queen of Tears, Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Kaget Banyak Penggemar

1 jam lalu

Hadiri Wrap Party Queen of Tears, Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Kaget Banyak Penggemar

Kim Ji Won, Kim Soo Hyun dan Park Sung Hoon menghadiri wrap party jelang penayangan episode akhir Queen of Tears

Baca Selengkapnya

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

1 jam lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

1 jam lalu

Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Bandung Bjb Kalahkan Jakarta BIN yang Sudah Diperkuat Megawati Hangestri

1 jam lalu

Hasil Proliga 2024: Bandung Bjb Kalahkan Jakarta BIN yang Sudah Diperkuat Megawati Hangestri

Bandung Bjb mengalahkan Jakarta BIN yang Sudah Diperkuat Megawati Hangestri pada hari ketiga Proliga 2024.

Baca Selengkapnya