Pengungsi Rohingya Masuk Pesantren, Imigran Bangladesh?

Reporter

Senin, 8 Juni 2015 07:05 WIB

Evakuasi 65 imigran asal Rohingya, Srilanka, Banglades yang diamankan di Rote ke Kupang, 2 Juni 2015. tempo/Jhon Seo

TEMPO.CO , Bangkalan: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan pengungsi asal Bangladesh yang saat ini ditampung di Aceh dalam waktu dekat akan segera dipulangkan ke negara asalnya. Officer Of IUM Team, lembaga yang menangani masalah imigran, telah bersedia memfasilitasi pemulang pengungsi Bangladesh.

"Pengungsi Bangladesh ini masuk kategori economic migrant, solusinya cuma repatriasi," kata Khofifah, saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Anwar Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Ahad, 7 Juni 2015.

IUM, kata Khofifah, akan memfasilitasi pemulangan imigran Bangladesh setelah Pemerintah Bangladesh melengkapi dokumen perjalanan untuk para pengungsi. Setelah dokumen perjalanan lengkap, pengungsi akan dipindah ke Transito di Kota Medan. "Dua tiga hari di transito, mereka akan dipulangkan, tiketnya ditanggung IUM," ujar Khofifah.

Sementara untuk pengungsi Rohingya, ada tiga opsi penanganannya. Tiga opsi itu muncul setelah tiga menteri luar negeri dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand bertemu pada 29 Mei lalu.

Tiga opsi itu, kata Khofifah, adalah memberikan tempat penampungan yang kondusif di Rumah Perlindungan Sosial dan Anak (RPSA) bagi anak yatim piatu sebatang kara pengungsi Rohingya. Ada sekitar 231 anak Rohingya yang yatim piatu. "Selain RPSA, ada sejumlah pesantren di Jatim yang menyatakan siap mengasuh mereka," kata Khofifah.

Opsi kedua adalah melakukan reunifikasi karena banyak pengungsi Rohingya yang tercerai berai dari keluarganya. "Istrinya ada di indonesia, sementara suaminya mengungsi di Malaysia. mereka yang terpisah akan dipersatukan, bisa ke Indonesia atau ke Malaysia," ujar Khofifah.

Opsi ketiga, Khofifah melanjutkan adalah penampungan. Opsi dikhususkan bagi pengungsi Rohingya yang tidak dua klasifikasi pengungsi di atas yaitu yatim piatu dan reunifikasi. Dengan opsi ini pemerintah Indonesia akan menampung pengungsi Rohingya selama satu tahun.

Soal lokasinya masih dicarikan solusi terbaik, apakah tetap di Gudang Bulog Aceh saat ini atau akan ditempatkan di pulau khusus. "Tempatnya dimana sedang digodok oleh pemerintah, kami menilai tempat penampungan sekarang masih layak," kata Khofifah.

Khofifah meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa serta negara-negara yang ikut meratifikasi masalah pengungsi harus ikut tangan menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya. "Pengungsi ini masalah dunia, PBB harus turun tangan," tutur Khofifah.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

24 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya