'Nikahi Peri, Seniman ini Klaim Punya Anak Kembar  

Reporter

Minggu, 7 Juni 2015 08:11 WIB

Ritual siraman dalam rangkaian acara perkawinan Bagus Kodok Ibnu Sukodok dengan peri Setyowati berlangsung di halaman rumah tua di Desa Sekaralas, Ngawi, Jawa Timur, Rabu, 8 Oktober 2014. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

TEMPO.CO, Ngawi - Seniman Prawoto Mangun Baskoro alias Bagus Kodok Ibnu Sukodok, 64 tahun, kembali menggelar aksi seni kejadian (happening art). Pria asli Surakarta, Jawa Tengah ini melangsungkan tasyakuran yang diklaim untuk menandai kelahiran anak kembar dampit (laki-laki dan perempuan) hasil pernikahannya dengan makhluk halus, peri Setyowati.

Seni kejadian bertajuk ‘Dhanyang Setyowati Sukodok Membangun Rumah’ itu digelar di Sendang Margo dan Sendang Pangiyoman di Kecamatan Kedunggalar yang masuk petak 24 C wilayah Resor Pemangku Hutan Begal, Kesatuan Pemangku Hutan Ngawi. Kegiatan tersebut berlangsung dua hari, yakni Sabtu sore hingga Ahad siang, 7 Juni 2015.

Sukodok mengatakan sejumlah seniman dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan luar negeri unjuk gigi selama dua hari tersebut. Mereka menampilkan kesenian tradisional seperti wayang kulit, reog, tari dan musik tradisional. ‘’Boleh dibilang acara ini adalah sepasaran (lima hari kelahiran) bayi,’’ katanya saat ditemui di lokasi acara, Sabtu sore, 6 Juni 2015.

Bramantyo Projosusilo, penggagas seni kejadian itu menyatakan anak kembar dampit hasil perkawinan dengan peri Setyowati lahir pada 1 Juni 2015. Keduanya diberi nama Joko Samudra dan Sri Parwati.

Untuk menandai kelahiran anak yang diklaim sebagai makhluk halus, Bramantyo meletakkan dua buah kelapa muda berwarna kuning (cengkir) di gubuk dekat Sendang Margo. Kelapa muda yang digambari sosok laki-laki dan perempuan ditaruh di atas bantal dan diapit guling berwarna putih.

Di dekatnya ditaburi bunga kenanga, kantil dan mawar merah. Hal ini, menurut Bramantyo, menggambarkan Joko Samudra dan Sri Parwati sedang tidur. ‘’Seni kejadian ini sebagai jagongan (tasyakuran) karena bayinya sudah lahir selamat,’’ kata Bramantyo.

Seni kejadian kali ini merupakan lanjutan dari cerita pernikahan Sukodok dengan peri Setyowati yang digelar di Desa Sekaralas, Kecamatan Widodaren, Ngawi, 8 Oktober 2014. Seperti halnya aksi sebelumnya, kegiatan bertajuk ‘Dhanyang Setyowati Sukodok Membangun Rumah’ menjadi tontonan ratusan warga.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

20 Februari 2020

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

Forum Seniman ragukan pernyataan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait tak akan mengkomersialisasi kawasan pusat kesenian itu usai revitalisasi TIM.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

1 Mei 2019

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

Serikat pekerja media dan industri kreatif atau Sindikasi mendorong ekosistem kerja yang berkeadilan di peringatan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

23 Oktober 2018

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

Seniman muda Bandung, Etza Meisyara, menyumbangkan seluruh hasil karyanya yang terjual di pameran tunggalnya di Prancis untukkorban gempa Palu.

Baca Selengkapnya

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

9 Oktober 2018

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

Sejumlah seniman di Yogyakarta punya cara sendiri untuk menyikapi kasus Ratna Sarumpaet dan berbagai kabar hoax yang beredar di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

7 Oktober 2018

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

Gitaris grup band punk Marjinal, Mike, bersama sejumlah aktivis dan seniman ikut memantau pertemuan IMF - World Bank di Bali.

Baca Selengkapnya

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

26 Juli 2018

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

Upaya cepat yang dilakukan Anies Baswedan menangani Kali Item mendapat respons beberapa pihak salah satunya seniman mural

Baca Selengkapnya

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

11 Januari 2018

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

Beberapa orang akan berpikir bahwa seorang seniman tidak akan mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa bertahan. Simak pengalaman pelukis Naudal Abshar.

Baca Selengkapnya

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

17 Oktober 2017

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

Instalasi seni Teguh Ostenrik yang ketujuh, ditanam untuk mengembalikan keindahan laut Pulau Bangka

Baca Selengkapnya

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

22 September 2017

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

Malam ini, Teras Budaya Tempo menggelar kegiatan penggalangan dana bertajuk Simpati untuk sastrawan Hamsad Rangkuti.

Baca Selengkapnya

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

21 Juli 2017

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

Seniman Tisna Sanjaya memprotes Panitia Khusus Angket DPR soal KPK dengan melakukan performance art di samping Gedung Merdeka Bandung.

Baca Selengkapnya