Prajurit Kopassus Dilarang Lakukan 3M, Dianjurkan 3S  

Reporter

Editor

Kurniawan

Sabtu, 6 Juni 2015 08:10 WIB

Markas Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, (5/4). ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wuryanto mengatakan bahwa TNI AD akan melakukan evaluasi terkait dengan pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Komando Pasukan Khusus terhadap empat personel Angkatan Udara. Evaluasi tersebut bertujuan agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.

"Salah satunya adalah peningkatan pengawasan oleh setiap komandan," kata Wuryanto kepada Tempo, Jumat, 5 Jumat 2015.

Menurut dia, salah satu penyebab tindak kekerasan oleh anggota TNI AD adalah kurangnya pengawasan komandan. Alhasil, ada saja anggota nakal yang keluyuran ke tempat hiburan malam.

"Padahal setiap anggota tentara dilarang pergi ke tempat hiburan malam," ujar Wuryanto. Jika nekat melanggar, hukuman disiplin—dari teguran sampai kurungan penjara—pun menanti.

Adapun prajurit Kopassus, kata Wuryanto, punya aturan yang lebih ketat lagi. Salah satunya, pasukan Baret Merah dilarang melakukan tindakan 3M, yakni melotot, marah, dan memukul. Namun mereka wajib melakukan slogan 3S, yakni senyum, sapa, dan salam. Menurut dia, slogan 3M dan 3S diterapkan agar prajurit Kopassus tetap menjaga kesopanan dan sikap di tengah masyarakat.

"3M dan 3S ini wajib dilakukan prajurit Kopassus saat di markas maupun berada di luar bersama masyarakat," tutur Wuryanto.

Sebelumnya, empat anggota TNI AU dikeroyok sekelompok anggota Kopassus saat keluar dari tempat karaoke Bima, Solo Baru, Sukoharjo, pada Ahad dinihari lalu. Empat orang itu mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Salah satunya, Sersan Mayor Zulkifli, akhirnya tewas walau sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Udara Hardjolukito. Zulkifli adalah anggota Sarban Dislog Denma Markas Besar TNI AU.

Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/4 Surakarta memeriksa 17 saksi pengeroyokan itu. Mereka juga menahan tujuh anggota Grup 2 Komando Pasukan Khusus Kandang Menjangan yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan. Mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka.

INDRA WIJAYA


Berita terkait

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

9 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.

Baca Selengkapnya

Bootcamp TNI AD to Gen Z, Mencetak Generasi Muda Pancasila

1 Agustus 2023

Bootcamp TNI AD to Gen Z, Mencetak Generasi Muda Pancasila

Bootcamp TNI AD to Gen Z merupakan bagian dari rangkaian kegiatan "Bersama Merawat Kebangsaan" yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Darat.

Baca Selengkapnya

Permintaan Terakhir Alex Kawilarang Pendiri Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus

6 Juni 2023

Permintaan Terakhir Alex Kawilarang Pendiri Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus

Alex Kawilarang sosok di balik cikal bakal berdirinya Komando Pasukan Khusus TNI AD atau Kopassus. Ini permintaan terakhirnya, 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Tugas-tugas dan Fungsi Kopassus

16 April 2023

Tugas-tugas dan Fungsi Kopassus

Kopassus yang genap 71 tahun di 16 April 2023 merupakan pasukan yang dipilih, dilatih dan dipersenjatai secara khusus untuk merebut sasaran strategis.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 16 April: Sejarah Berdirinya Kopassus

16 April 2023

Kilas Balik 16 April: Sejarah Berdirinya Kopassus

Pada 16 April 1952, Kolonel A.E. Kawilarang mendirikan Kesko Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT), cikal bakal Kopassus atau Korps Baret Merah

Baca Selengkapnya

16 April, HUT Kopassus TNI AD Mengingat Jasa Slamet Riyadi dan AE Kawilarang

16 April 2022

16 April, HUT Kopassus TNI AD Mengingat Jasa Slamet Riyadi dan AE Kawilarang

Setiap 16 April diperingati sebagai HUT Kopassus TNI AD tak bisa dipisahkan dari peristiwa 72 tahun lalu. Slamet Riyadi dan AE Kawilarang pelopornya.

Baca Selengkapnya

Jaya Tim Mawar di Era Jokowi

8 Januari 2022

Jaya Tim Mawar di Era Jokowi

Mayjen Untung Budiharto memiliki catatan kelam saat menjadi penculik aktivis prodemokrasi bersama Tim Mawar Kopassus pada 1997-1998.

Baca Selengkapnya

Dugaan Anggota TNI Terkait Pembakaran Polsek, Ini Kata Kodam Jaya

14 Desember 2018

Dugaan Anggota TNI Terkait Pembakaran Polsek, Ini Kata Kodam Jaya

Kodam Jaya membentuk tim investigasi dengan Polisi Militer TNI AD, TNI AL dan TNI AU, untuk meneliti pembakaran polsek Ciracas dan pengeroyokan.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Markas Pemuda Pancasila Jaktim, Ini Pemicunya

27 Juni 2018

Penyerangan Markas Pemuda Pancasila Jaktim, Ini Pemicunya

Penyerangan markas Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Jakarta Timur bermula dari pelemparan botol oleh seorang oknum.

Baca Selengkapnya

Di Papua, Seorang Prajurit TNI Menikam Perusak Rumahnya

26 Mei 2018

Di Papua, Seorang Prajurit TNI Menikam Perusak Rumahnya

Prajurit TNI menikam seorang warga kampung yang diduga merusak rumah tinggalnya.

Baca Selengkapnya