Blora Protes Aturan Dana Bagi Hasil Blok Cepu  

Reporter

Rabu, 3 Juni 2015 13:40 WIB

Petani di kawasan pemboran Gas Baru Blok Gundih di Kedungtuban Cepu Blora, Jawa Tengah, Selasa (13/4). Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) Pertamina EP pada tahun 2013 akan mengalirkan gas sebesar 50 Juta Standar Kaki Kubik Perhari selama 12 tahun. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Blora memprotes pembagian dana bagi hasil minyak dan gas di Blok Cepu yang sangat tidak adil. Bupati Blora Djoko Nugroho menyatakan hingga kini Blora tidak mendapatkan dana bagi hasil dari pengeboran di Blok Cepu yang dioperatori ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). “Padahal, muatan Blok Cepu itu ada di wilayah Blora,” katanya, dalam dialog di Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, Rabu, 3 Juni 2015.

Djoko mengatakan hal itu terkendala Undang-Undang Migas. Dana bagi hasil minyak dan gas diberikan kepada kabupaten penghasil migas, provinsi di mana kabupaten penghasil migas berada, serta kabupaten dan kota yang ada dalam satu wilayah provinsi dengan daerah penghasil migas. Saat ini pengeboran Blok Cepu banyak dilakukan di wilayah Bojonegoro. Perhitungannya, yang memperoleh dana bagi hasil ada di wilayah mana mulut sumur ekploitasi dan produksi migas dilakukan.

Djoko mengibaratkan air ada di dalam gelas, tapi disedot menggunakan sedotan dari jarak jauh. Air gelas ada di Blora, tapi sedotannya di Bojonegoro. Penghitungan DBH migas antara lain didasarkan pada mulut sumur di mana migas tersebut ditambang. Padahal, wilayah Blora dan Bojonegoro hanya dibatasi Bengawan Solo. Sebagian wilayah Blora dan Bojonegoro sama-sama masuk dalam kawasan Blok Cepu. Atas dasar itu, Djoko menegaskan, seharusnya Blora juga mendapatkan DBH migas Blok Cepu.

Saat ini produksi di Blok Cepu menghasilkan minyak sekitar 40 ribu barrel per hari. Dari produksi itu, Bojonegoro mendapatkan DBH migas Blok Cepu sebesar Rp 300 miliar per tahun. Nantinya produksi puncak ditarget 160 ribu barrel per hari, sehingga DBH akan melonjak.

Djoko sudah menyampaikan keluhan itu kepada Presiden Joko Widodo, saat bekas Gubernur DKI Jakarta itu berkunjung ke Blora. Namun hingga kini belum ada respon menggembirakan. “Sedang kami perjuangkan terus,” kata Djoko.

Selain pengeboran oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), saat ini banyak pengeboran di sumur-sumur tua. Djoko menyebut ada seribu sumur tua di Blora. Dari jumlah itu, yang dikelola secara baik oleh koperasi swasta sebanyak 300 sumur tua.

Sumur tersebut digali perusahaan swasta bersama masyarakat, lalu dijual ke PT Pertamina. Pemerintah Kabupaten Blora mendapatkan dana bagi hasil dari pengeboran sumur tua itu. Selain itu, kata Djoko, dari sumur tua itu, banyak masyarakat mendapatkan penghasilan karena bekerja di pengeboran tersebut.

ROFIUDDIN

Berita terkait

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

9 Januari 2018

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN bakal diuntungkan dengan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

27 Desember 2017

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan harga bahan bakar minyak jenis PSO, khususnya Premium yang dijalankan Pertamina.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

15 Juni 2017

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

Harga minyak mentah mengalami penurunan besar dengan minyak
mentah Amerika Serikat jatuh 3,7 persen ke level terendah
tujuh bulan

Baca Selengkapnya

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

10 April 2017

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

PT Pertamina (Persero) menggencarkan akuisisi aset blok minyak dan gas di luar negeri (overseas) yang diperkirakan mampu menyumbang 33 persen produksi

Baca Selengkapnya

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

28 Februari 2017

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

Empat negara, yaitu Cina, India, Korea Selatan, dan Jepang tercatat sebagai importir terbesar minyak Iran.

Baca Selengkapnya

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

13 Februari 2017

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

Produksi minyak mentah Pertamina pada 2016 naik 12,3 persen
dibanding tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

10 Februari 2017

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

Data ekonomi Amerika Serikat dan proyeksi penurunan produksi OPEC membuat harga minyak mentah memanas.

Baca Selengkapnya

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

8 Februari 2017

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

Pemberhentian Direktur dan Wakil Direktur Utama Pertamina secara terhormat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Februari 2017 mengejutkan sejumlah pihak, internal maupun eksternal. Selain mendadak, pemberhentian itu dilakukan ketika pimpinan Pertamina tersebut justru mampu membawa badan usaha milik negara kebanggaan Indonesia ini mencatatkan kinerja yang sangat baik.

Baca Selengkapnya

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

26 Januari 2017

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

Kenaikan harga minyak mentah dikhawatirkan mendorong laju inflasi.

Baca Selengkapnya

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

16 November 2016

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

Terjadi gangguan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan hingga perusakan material.

Baca Selengkapnya