Paguyuban Dukuh Dukung Adik Sultan HB X Soal Konflik Keraton

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 31 Mei 2015 18:45 WIB

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta - Paguyuban Dukuh se-Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta, Janaloka, mendukung adik Sultan Hamengku Buwono X (kini berganti nama menjadi Sultan Hamengku Bawono X) dalam kisruh pergantian nama raja dan gelar Keraton Yogyakarta itu.

"Sebagai paguyuban dengan anggota terbanyak, kami putuskan mendukung penuh trah Hamengku Buwono IX kelak melanjutkan kepemimpinan dan mempertahankan paugeran," ujar Ketua Dewan Penasehat Peguyuban Dukuh Gunungkidul Sutiyono kepada Tempo, Minggu 31 Mei 2015.

Paguyuban dukuh pun mengakui keberadaan seluruh keturunan HB IX yang menyatakan diri sebagai Dewan Saudara. Dewan Saudara ini merupakan kumpulan para adik kandung atau tiri dari Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X baik yang laki-laki atau perempuan dari istri pertama sampai keempat HB IX. "Kami berharap juga kelak keraton dalam proses suksesinya juga melibatkan unsur musyawarah dari dewan saudara itu, bukan lainnya," ujar Sutiyono.

Meski demikian, paguyuban ini tak akan terlibat lebih jauh dalam konflik internal Keraton Yogyakarta. Misalnya bertemu dengan rayi dalem (keluarga keraton) membahas konflik itu atau mengerahkan massa.

"Kami tak akan intervensi jauh secara politis, agar tak terjadi perpecahan lebih luas di masyarakat, cukup menyerahkan mandat kepercayaan pada dewan saudara keraton," ujar Sutiyono.

Sikap yang sama diambil Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Yogyakarta. Menurut salah satu pengurusnya, Jadul Maula, NU saat ini masih mencoba merespon kebingungan masyarakat tentang munculnya banyak pertanyaan ihwal dampak Sabda Raja. Terutama soal penghapusan gelar khalifatullah dan lainnya.

"Kami tak akan mencampuri urusan internal keraton dulu saat ini, karena masing-masing pihak masih sama kencang pada pendapatnya sendiri," ujar Jadul.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

17 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

33 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

53 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

54 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

57 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya