TEMPO.CO, Jayapura - Pihak Kepolisian Daerah Papua masih melakukan pengejaran terhadap kelompok Yambi. Kelompok ini diduga sebagai pelaku penembakan enam warga sipil di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Selasa, 26 Mei 2015 lalu. Dalam kasus itu, satu warga sipil tewas dan lima lainnya menderita luka tembak. Korban luka masih menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.
Menurut Kapolda Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende, kepolisian telah mendapat bantuan satu peleton personel TNI. “Saya sudah ditelepon Kapolres Puncak Jaya yang meminta tambahan personel,” katanya, Sabtu, 30 Mei 2015
Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal Fransen Siahaan mengatakan bahwa dia telah berkoordinasi dengan Kapolda Papua untuk melakukan pengejaran sampai kelompok Yambi tertangkap. "Kami akan bawa mereka ke depan hukum, sebab hukum panglima tertinggi,” katanya.
Peristiwa penembakan di Mulia terjadi di salah satu rumah warga bernama Jufri Tandi Payung. Saat itu para korban sedang duduk di ruang tamu sambil bermain kartu. Polda Papua menduga pelaku penembakan dilakukan kelompok Yambi yang dipimpin Tengahmati Telenggen. "Kami sudah mengerahkan 70 personel Brimob yang didukung TNI untuk melakukan pengejaran. Kelompok ini lari ke hutan di Distrik Mulia. Dari hasil di lapangan, disinyalir pelaku diperkirakan sebanyak 18 orang," ujar Yotje Mende.
CUNDING LEVI
Berita terkait
2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua
4 Desember 2018
Dua karyawan PT Istaka Karya (Persero) yang melarikan diri ke Mbua saat serangan kelompok bersenjata di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, selamat.
Baca SelengkapnyaTNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua
4 Desember 2018
Kapolda Papua mengerahkan personel TNI dan Polri untuk mengevakuasi pekerja proyek PT Istaka Karya yang diduga menjadi korban pembunuhan di Nduga.
Baca SelengkapnyaPolisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua
4 Desember 2018
Saat ini personel gabungan Polri/TNI telah diterjunkan untuk mengecek informasi dugaan pembunuhan terhadap pekerja proyek di Papua.
Baca SelengkapnyaPolisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua
13 Juli 2018
Kapolda Papua Boy Rafli Amar mengatakan polisi dan TNI sudah berkoordinasi untuk mengejar kelompok bersenjata yang menyerang sejumlah tempat di Papua.
Baca Selengkapnya10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata
4 Juli 2018
Selain 30 polisi yang tewas, sebanyak 57 polisi terluka akibat bersinggungan dengan kelompok bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaDi Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus
30 Juni 2018
Setelah terjadi serangkaian serangan di Papua, kepolisian menempatkan tim khusus yang berisi gabungan anggota Polri dan TNI di sejumlah daerah rawan.
Baca SelengkapnyaPolisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua
26 Juni 2018
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengaku telah mengetahui lokasi persembunyian pelaku penembakan itu.
Baca SelengkapnyaKapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua
26 Mei 2018
Kepolisian meminta wartawan peliput pilkada Papua mengantisipasi kerawanan konflik selama pemilihan.
Baca SelengkapnyaSatgas Terpadu Polda Papua Tangani Campak dan Gizi Buruk
17 Januari 2018
Satgas terpadu Polda Papua mengirimkan bahan pangan termasuk susu dan makanan untuk balita Asmat yang banyak menderita campak dan gizi buruk.
Baca SelengkapnyaCara Unik Polda Papua Kampanye Pilkada Damai Lewat Offroad
27 Desember 2017
Bhayangkara Offroad menjelang pilkada 2018 ini akan dilaksanakan paling cepat Januari 2018, paling lambat awal Februari 2018
Baca Selengkapnya