Sucofindo dan Badan POM Diminta Uji Ulang  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 29 Mei 2015 21:34 WIB

Kepala Bagian Pengujian Laboratorium PT Sucofindo, Adisam ZN (kiri) bersama Walikota Bekasi Rahmat Effendi (kanan) dalam jumpa pers terkait temuan beras plastik di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, 21 Mei 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Depok - Pakar toksikologi Universitas Indonesia, Budiawan, menyarankan agar Sucofindo dan Badan Pengawas Obat dan Makanan melakukan uji ulang dengan metode yang sama dalam kasus beras plastik. Hal itu perlu dilakukan untuk memastikan akurasi hasil penelitian mereka. Sebab kedua lembaga itu memiliki kompetensi dan sertifikasi yang sama-sama tepercaya.

Perbedaan hasil pengujian di antara keduanya diduga muncul akibat perbedaan metode yang digunakan. Apalagi Indonesia belum memiliki standar baku dalam pengujian kandungan plastik. "Masing-masing punya kompetensi dan sertifikasi untuk menguji dan diakui, bahkan memiliki ISO," ujarnya, Jumat, 29 Mei 2015.

Untuk menuntaskan masalah ini, ia menyarankan pemerintah bersama Sucofindo dan BPOM duduk bersama. Pemerintah harus meminta mereka melakukan uji ulang dengan metode yang sama. "Sebab ada macam-macam cara untuk menguji kandungan plastik," kata Budiawan.

Budiawan menyarankan kedua lembaga tersebut menggunakan metoda FTIR, yakni memakai alat khusus untuk menentukan gugus utama monomer plastik. "Hasil pengujian bisa terukur dengan pasti. Asal duduk bersama," katanya.



IMAM HAMDI

Berita terkait

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

26 Februari 2024

Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.

Baca Selengkapnya

Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

13 Oktober 2023

Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

30 September 2020

Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

Polres Cianjur, Jawa Barat, kembali mendapat laporan terkait biji plastik yang ditemukan dalam karung beras bantuan Kementerian Sosial

Baca Selengkapnya

Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

23 September 2020

Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

Bulog menjamin beras bansos tak mengandung plastik.

Baca Selengkapnya

Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

29 Agustus 2017

Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

Polisi tidak menemukan bukti adanya nasi plastik di rumah makan Padang di Jakarta Pusat yang videonya viral.

Baca Selengkapnya

Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia

15 Mei 2016

Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia

Chef Yanuar Demi dari Crowne Plaza Hotel Bandung berbagi tip agar beras bersih dari zat kimia berbahaya.

Baca Selengkapnya

Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

2 Oktober 2015

Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

Benda mencurigakan yang berada di dalam kantong plastik berwarna merah telah diidentifikasi tim Gegana Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

27 Juni 2015

Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

Beras ini sebenarnya adalah beras non organik bermerk Burung Dara yang berasal dari Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Beras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya

31 Mei 2015

Beras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya

Markas Besar Kepolisian RI akan mengirim sampel beras tersebut ke Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor.

Baca Selengkapnya