TEMPO.CO, Batu - Pemerintah Kota Batu bakal mendirikan unit pelaksana teknis laboratorium untuk memeriksa dan menguji berbagai produk pertanian, makanan, dan minuman. Laboratorium itu untuk mengantisipasi produk makanan berbahaya, termasuk beras plastik.
"Laboratorium bisa diterapkan di segala aspek, lingkungan, makanan, dan kesehatan," kata Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Senin, 25 Mei 2015. Laboratorium itu akan berperan seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dengan demikian, untuk mengecek dan menguji makanan dan minuman tak harus ke Balai Besar Veteriner Surabaya.
"Laboratorium ini mengadopsi di Solo yang (didirikan) lebih awal," ujar Eddy. Untuk tahap awal akan dianggarkan pengadaan alat dan rekrutmen tenaga ahli. Laboratorium itu juga disiapkan untuk menguji produk pertanian organik. Saat ini, Pemerintah Kota Batu mencanangkan gerakan pertanian organik.
Selain itu, Kota Batu banyak menghasilkan makanan dan minuman olahan. Seperti keripik apel, keripik nangka, keripik sayuran, dan minuman sari apel. Produk makanan dan minuman olahan itu harus diolah dengan bersih dan sehat. Tujuannya untuk menjamin makanan dan minuman yang aman bagi kesehatan.
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
26 hari lalu
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.