KPK: Pejabat Purwakarta Paling Parah Soal LHKPN

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 23 Mei 2015 04:40 WIB

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja memberikan sambutan pada acara peresmian Zona Sahabat Pemberani KPK di Taman Pintar, Yogyakarta, 4 Mei 2015. Zona Sahabat Pemberani merupakan bentuk komitmen KPK dalam misinya menanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini. TEMPO/Pius Erlangga.

TEMPO.CO, Bandung - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adnan Pandu Praja menyebutkan daerah dengan ranking terburuk soal pelaporan soal kepatuhan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Negara (LHKPN) penyelenggara negaranya di wilayah Jawa Barat.

“Yang perlu mendapat perhatian khusus yang terbawah adalah pemerintah Kabupaten Purwakarta,” kata dia di sela penandatangan pernyataan bersama pencegahan korupsi terintegrasi KPK bersama seluruh pemerintah daerah di Jawa Barat, di Gedung Sate Bandung, Jumat, 22 Mei 2015.

Adnan mengatakan, dari 63 orang penyelenggara negara yang wajib melaporkan LHKPN di Purwakarta, tidak ada satupun yang memenuhi, termasuk pasangan kepala daerahnya. “Yang melaporkan kosong. Tingkat kepatuhan kosong,” kata dia. Data KPK, dari jumlah itu tujuh orang belum melaporkan LKHPN, dan selebihnya belum memperbarui laporannya.

Menurut Adnan, situasi ini menjadi perhatian karena saat mencalonkan seharusnya sudah melaporkan LHKPN. “Ini memang memprihatinkan. Kalau kepala daerah tidak memberikan contoh, bagaimana mungkin anak buahnya memberikan kepatuhan terhadap pelaporan LHKPN,” kata dia.

Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara membenarkan dirinya dan Bupati Dedi Mulyadi belum memperbarui laporan LHKPN. Dia mengaku, sempat mengirim stafnya mencari blanko tersebut, dan baru menerima blanko terbaru isian formulir LHKPN. “Blangkonya hari ini kita terima, kita sudah ngisi sekarang yakni bupati, wakil bupati, serta Sekda, Senin kami kirim. Dua tiga hari selanjutnya dengan semua Eselon 2 dan 3,” kata dia di sela acara itu, Jumat, 22 April 2015.

Dadan yang menjabat sebagai Sekda Purwakarta sebelum menduduki posisi wakil bupati mengaku sudah dua kali mengisikan laporan LHKPN. “Kami berkomitmen dan tidak ada yang ditutup-tutupi karena Purwakarta, maaf ya, kabupaten yang kecil. Enggak ada pengusaha, enggak gak ada-apa di kita,” kata dia.

KPK menandatangani pernyataan bersama dengan kepala daerah di Jawa Barat untuk memperluas jangkauan penyelengara negara yang wajib melaporkan LHKPN. Selain menandatangani pernyataan bersama, lembaga anti rasuah itu menggelar asistensi untuk membantu pengisian laporan harta kekayaan penyelenggara negara.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

4 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

11 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

12 hari lalu

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

Jumlah harta kekayaan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mencapai Rp 2,04 triliun. Berikut Rinciannya.

Baca Selengkapnya

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

13 hari lalu

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

Saat ini, Dato Sri Tahir adalah pejabat terkaya di negeri ini. Bagaimana ia membangun usahanya, kerajaan bisnis Mayapada Group?

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Segini Harta Kekayaan dan Gaji Wakil Ketua KPK Itu

13 hari lalu

Alexander Marwata Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Segini Harta Kekayaan dan Gaji Wakil Ketua KPK Itu

Alexander Marwata mengaku tak ambil pusing dirinya dilaporkan Polda Metro Jaya. Ini harta kekayaan dan gajinya.

Baca Selengkapnya

Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

14 hari lalu

Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan tidak setuju apabila ada screening awal terhadap calon menteri yang bakal menjabat di era Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

14 hari lalu

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

Menurut Albertina, KPK menerima laporan dari masyarakat Lampung Utara perihal dugaan gratifikasi atau suap yang dilakukan Jaksa KPK itu.

Baca Selengkapnya

Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Tipikor, Berkas Perkara Rampung

15 hari lalu

Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Tipikor, Berkas Perkara Rampung

Eko Darmanto adalah tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan penerimaan gratifikasi Rp 18 miliar.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Minta Direktorat LHKPN Segera Selesaikan Kasus Pemerasan Jaksa TI terhadap Saksi

16 hari lalu

Dewas KPK Minta Direktorat LHKPN Segera Selesaikan Kasus Pemerasan Jaksa TI terhadap Saksi

Dewas KPK mengaku sudah menyampaikan kepada Direktorat LHKPN agar segera menyelesaikan pemeriksaan kasus pemerasan oleh jaksa TI.

Baca Selengkapnya

KPK dan Dewas Anggap Tak Ada Kejelasan Perkara atas Pelaporan Suap oleh Jaksa TI Sehingga Tak Dilanjutkan

16 hari lalu

KPK dan Dewas Anggap Tak Ada Kejelasan Perkara atas Pelaporan Suap oleh Jaksa TI Sehingga Tak Dilanjutkan

KPK menilai pelaporan dugaan pemerasan Jaksa KPK berinisial TI terhadap saksi senilai Rp 3 miliar sejauh ini tak memiliki kejelasan perkara.

Baca Selengkapnya