Umat Buddha Jawa Timur Kecam Penindasan Muslim Rohingya

Reporter

Jumat, 22 Mei 2015 19:25 WIB

Pengungsi etnis Rohingya di pantai Aceh, 20 Mei 2015. AP/S. Yulinnas

TEMPO.CO, Surabaya - Organisasi kemasyarakatan Islam dan Budha se-Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa mengecam penindasan dan pembantaian etnis muslim Rohingya oleh mayoritas umat Budha Myanmar, Jumat, 22 Mei 2015. Organisasi dari dua agama itu menyuarakan rasa keprihatinannya di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

Pengurus Wali Umat Buddha (Walubi) Jawa Timur, Romo Sunarto, mengatakan tidak ada ajaran dalam agama mana pun yang membolehkan melakukan penindasan terhadap umat agama lain. Karena itu, pihaknya mengutuk keras tindakan umat Budha Myanmar yang menindas minoritas muslim Rohingya.

“Penindasan itu melanggar moralitas agama Buddha,” kata Sunarto. “Kami mendesak pemerintah pusat agar merumuskan solusi dan mendorong negara ASEAN untuk mendukung perdamaian.”

Sunarto berharap Indonesia melaporkan kasus pembantaian etnis Rohingya tersebut ke Perserikatan Bangsa-Bangsa agar dilakukan investigasi dan pengusutan. Dia ingin para oknum yang bersalah di Myanmar dihukum berat. “Semoga semua makhluk bahagia dan terbebas dari kebencian,” tuturnya.

Koordinator pengunjuk rasa dari Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, Andry Dewanto Ahmad, menjelaskan, dalam aksi keprihatinan tersebut, dia menggandeng berbagai elemen masyarakat. Di antaranya Fatayat Nahdlatul Ulama, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama, Majelis Agama Buddha, Walubi, dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. “Sudah ribuan jiwa melayang sia-sia,” ucapnya.

Andry mendesak pemerintah secara terbuka mencabut hubungan bilateral dengan Myanmar sebagai bentuk protes. Misalnya, dengan menarik Duta Besar Indonesia untuk Myanmar dan melayangkan gugatan ke PBB. “Pemerintah juga harus mendukung Gubernur Aceh (yang ketempatan pengungsi Rohingya) dan mengajak masyarakat untuk membantu etnis Rohingya,” ujarnya.

Massa pengunjuk rasa juga membentangkan poster berisi kecaman terhadap pemerintah Myanmar. Di antaranya bertuliskan, “Boikot Myanmar, Save Rohingya." Puas berdemonstrasi, massa meninggalkan lokasi dengan tertib.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

20 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya