TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan merehabilitasi Markas Kepolisian Kota Besar Surabaya untuk dijadikan museum aktif. Meski nantinya jadi museum, Risma ingin gedung tersebut tetap difungsikan seperti biasa.
"Gedung ini sangat tua, pasti banyak menyimpan sejarah kota Surabaya. Jadi, nanti kami akan rehab," kata Risma kepada wartawan usai mengikuti pemusnahan barang bukti sabu di Polrestabes Surabaya, Selasa, 19 Mei 2015.
Gedung itu, lanjut dia, akan dijadikan sebagai museum aktif yang masih digunakan dan difungsikan hingga saat ini. Risma berharap dengan gedung tersebut, SUrabaya bisa memenangkan lagi lomba urban heritage yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Rencananya gedung ini nanti saya akan ikutkan lomba itu," kata dia.
Namun begitu, sebelum Risma banyak melangkah, ia akan berkoordinasi dengan tim cagar budaya untuk memperbaiki gedung itu, supaya gedung itu tetep bisa difungsikan untuk operasional kepolisian.
Risma juga sempat berkeliling ke sudut-sudut bangunan di zaman Belanda itu. Ia didampingi Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar Yan Fitri Halimansyah. Bahkan, ia juga sempatkan masuk ke ruangan yang pernah ditempati seorang polisi legenderis, Jenderal Hoegeng Imam Santoso pada tahun 1950-an saat bertugas di Surabaya. "Wah, ini sangat menarik Pak Kapolres," kata Risma.
Pantauan Tempo, bangunan tua yang ditinjau oleh Risma beserta kapolres, masih sangat tampak utuh tidak dirubah, hanya beberapa plafon yang dicat ulang karena bocor dan rusak. Namun, bangunan tua itu masih tampak kuno dengan desain bangunannya yang unik.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita terkait
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?
7 jam lalu
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina
Baca SelengkapnyaPolisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina
8 jam lalu
Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina
Baca SelengkapnyaKemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
15 jam lalu
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Baca SelengkapnyaBerbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai
16 jam lalu
Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.
Baca Selengkapnya300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan
19 jam lalu
Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto
1 hari lalu
Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.
Baca SelengkapnyaPembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban
1 hari lalu
Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York
1 hari lalu
Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
1 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh
1 hari lalu
Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.
Baca Selengkapnya