Orang Utan Kebun Binatang Sawahlunto Mati Diserang Jantan

Reporter

Senin, 18 Mei 2015 18:13 WIB

Orang utan di kebun binatang Surabaya. Robertus Pudyanto/Getty Images

TEMPO.CO, Padang- Seekor orang utan Kalimantan atau Pongo Pygmaeus di Kebun Binatang Taman Satwa Kandi di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, tewas, Sabtu 16 Mei. Orang utan berjenis kelamin betina ini bernama Sari, 15 tahun.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat Margo Utomo mengatakan, awalnya Sari yang sedang bunting tiga bulan mengalami sakit setelah berkelahi dengan orang utan jantan, pada 13 Mei.

"Ini kejadiannya tak disangka. Karena ada orang utan jantan di kandang itu yang sedang birahi lalu mengejar Sari," ujarnya, Senin 18 Mei 2015.

Menurut dia, Sari dibawa ke Dinas Peternakan Sumatera Barat untuk dirawat. Diketahui, bahu kiri dan kaki kanan Sari mengalami patah tulang. Pada 15 Mei, Sari akan dioperasi untuk mengeluarkan anaknya. Tapi kondisi tak memungkinkan. "Sabtu pukul 24.00 WIB satwa orang utan itu ditemukan mati," ujarnya.

Margo mengatakan, Sari berasal dari Kebun Binatang Yogyakarta. Tiba di Kebun Binatang Kandi pada 2010. Saat ini Sari memiliki anak yang berumur baru beberapa bulan dan saat mati Sari sedang mengandung anak keduanya.

Ia menjelaskan, pekan ini BKSDA akan mengevaluasi kondisi kebun binatang dengan membawa tenaga ahli dari Universitas Andalas dan ahli dari Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia. Dari evaluasi itu diketahui langkah selanjutnya. Jika tak memungkinkan lagi, bisa disarankan untuk mencabut izin kebun binatang itu.

"Kita evaluasi mulai dari pakan, kandang dan tenaga medis," ujar Margo.

Menurut Margo, dari hasil monitoring pada April 2015, Kebun Binantang tersebut masih kekurangan tenaga pengelolaannya. Informasi terakhir awal Mei ini, tenaga medisnya mengajukan pindah. "Kendala utamannya adalah pengelolaanya," ujarnya.

Koordinator Keanekaragaman Hayati BKSDA Sumatera Barat Rusdian Ritongga mengatakan, di kebun binatang itu ada empat orang utan. Selain Sari dan anaknya yang berumur beberapa bulan, ada dua orang utan bejenis kelamin jantan.

Rusdian menuturkan, saat kejadian, Sari dikarantina di salah satu kandang kecil yang terdapat di kandang orang utan tersebut. Namun, seminggu sebelum kejadian, salah satu orang utan jenis kelamin jantan itu mengamuk karena birahinya naik.

"Ini sudah sesuai SOP. Orang utan yang sedang bunting itu dikarantina. Tidak dipertemukan dengan yang jantan. Tapi kejadian ini di luar perkiraan. Karena jantan mengamuk karena birani, kandang dibuka, betina lari keluar. Lalu dianiaya seperti pemerkosaan," ujarnya.

Manager Kebun Binatang Kandi Sawahlunto, Zainal Syamsa membenarkan adanya salah satu satwanya meninggal. Namun dia menolak karena kurangnya tenaga pengelolanya.

"Tidak benar itu. Kalau ingin informasi yang lengkap datang saja ke Sawahlunto," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin 18 Mei 2015. Zainal menolak menerangkan informasi detail penyebabn kematian orang utan tersebut.

ANDRI EL FARUQI

Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.

Baca Selengkapnya

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.

Baca Selengkapnya