Redam Amuk Massa di Sumbawa Barat, Dua Polisi Ditahan  

Reporter

Senin, 18 Mei 2015 15:17 WIB

REUTERS/Herwig Prammer

TEMPO.CO, Sumbawa Barat - Kepala Kepolisian Resor Sumbawa Barat Ajun Komisaris Besar Teddy Sendyawan Syarif menyatakan telah menahan dua bawahannya untuk meredam kemarahan warga dalam kaitan dengan penanganan kasus kematian MI, bocah enam tahun yang diduga sebagai korban sodomi. Kemarahan warga berbuah situasi mencekam yang melanda Sumbawa Barat sejak Minggu siang, 17 Mei 2015.

Teddy mengatakan dua polisi yang ditahan adalah mereka yang bertugas menjaga tahanan saat Er, ayah JJ, 12 tahun, tersangka pelaku pembunuhan dan sodomi terhadap MI, melepaskan diri. Warga menuduh ada peran Er dalam kematian MI.

“Ini bukti bahwa kami serius menindaklanjuti masalah ini dan transparan dalam menindak anggota yang melanggar,” kata Teddy saat bertemu dengan unsur-unsur musyawarah pimpinan daerah setempat, Senin, 18 Mei 2015.

Teddy mengatakan kedua anak buahnya itu telah ditahan oleh Provos Polres Sumbawa Barat dan akan diproses sesuai dengan ketentuan serta dikenai tindakan disiplin. Teddy berjanji akan memproses kasus kematian MI seadil mungkin dan menghukum pelaku sesuai dengan aturan yang berlaku agar setimpal dengan perbuatan yang telah dilakukan.

“Saya atas nama pribadi, Kapolres, dan jajaran Polres Sumbawa Barat menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini," katanya.

Dia menambahkan, siap bertanggung jawab dan berkomitmen untuk segera menuntaskan penanganan kasus ini dengan segera menemukan Er. "Kami telah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk melakukan pencarian agar yang bersangkutan segera ditemukan,” kata Teddy.

Namun Teddy juga mengimbau masyarakat agar tenang dan tidak terprovokasi agar situasi tidak lagi mencekam. Dia juga meminta masyarakat yang aktif di media sosial agar lebih arif dengan tidak berlaku provokatif. “Kami percaya dan yakin masyarakat akan menyikapi masalah ini secara dewasa dan mendukung kepolisian agar kami bisa bekerja dengan baik dan segera menuntaskan masalah ini."

Sebelumnya, kemarahan warga berbuah pembakaran pos polisi di Taliwang dan perusakan Markas Polres Sumbawa Barat. Menghadapi aksi massa ini, anggota Polres kewalahan dan terpaksa meletuskan senjata, sehingga menyebabkan satu warga tewas dan tujuh lainnya terluka. Penembakan ini membuat warga semakin marah dan situasi semakin mencekam.

Insiden ini bermula dari penemuan jasad MI yang dibungkus berlembar-lembar plastik dan kain di sebuah tempat sampah di ruang dapur kamar kos yang dikunci dari luar pada Rabu, 13 Mei 2015. MI sebelumnya dicari-cari keluarganya selama dua hari.

Polisi meringkus JJ, putra Er, penghuni kamar kos. Kepada polisi, JJ mengaku memaksa menyodomi MI setelah sebelumnya mengiming-imingi MI bermain PlayStation di kamar kosnya. MI yang berusaha melepaskan diri lalu dianiaya dengan pisau hingga tewas. JJ mengaku awalnya hendak membuang jasad MI di halaman rumah sakit dekat rumah kos, tapi batal karena situasi yang ramai.

AKHYAR M. NUR

Berita terkait

Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

3 Juli 2023

Polres Payakumbuh Peringati Hari Bhayangkara ke-77

AKBP Wahyuni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi terutama kepada Pemko Payakumbuh

Baca Selengkapnya

Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

18 Maret 2023

Mutilasi di Bogor, Polisi Sebut Pelaku dan Korban Tinggal Bersama, Bermotif Pertengkaran

Kepolisian Resor Bogor mengungkap kasus penemuan potongan tubuh manusia atau mayat mutilasi dalam koper berwarna merah di Desa Singabangsa.

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

18 Maret 2023

Jelang Ramadan, Kodim dan Polres Metro Depok Pantau Harga Sembako di Pasar

Kodim 0508/Depok bersama Polres Metro Depok bersinergi untuk memastikan stok dan stabilitas harga Sembako jelang Ramadan 1444 Hijriyah

Baca Selengkapnya

Prank Paula Verhoeven Korban KDRT Baim Wong, Ternyata buat Konten

3 Oktober 2022

Prank Paula Verhoeven Korban KDRT Baim Wong, Ternyata buat Konten

Paula Verhoeven dan Baim Wong terancam sanksi penjara akibat melakukan 'prank' dengan menyampaikan pengaduan palsu KDRT.

Baca Selengkapnya

WNA Nigeria Nyaris Diamuk Massa Setelah Lawan Arah Lalu Diteriaki Maling

23 Maret 2022

WNA Nigeria Nyaris Diamuk Massa Setelah Lawan Arah Lalu Diteriaki Maling

WNA Nigeria nyaris jadi korban amuk massa karena mobil yang ia kemudikan melawan arah lalu diteriaki maling.

Baca Selengkapnya

Kasus Lansia Diteriaki Maling, Anak Korban: Tulang Belakang Hancur

24 Januari 2022

Kasus Lansia Diteriaki Maling, Anak Korban: Tulang Belakang Hancur

Keluarga korban lansia diteriaki maling meminta polisi mengusut kasus yang dialami ayahnya. Sang anak mengisahkan soal luka yang dialami korban.

Baca Selengkapnya

Menjelang Keputusan PPKM, Polres Cianjur Berlakukan Sistem Ganjil Genap

9 Agustus 2021

Menjelang Keputusan PPKM, Polres Cianjur Berlakukan Sistem Ganjil Genap

Polres Cianjur, Jawa Barat, memberlakukan sistem ganjil genap di sepanjang Jalan Mangunsarkoro, menjelang keputusan soal nasib PPKM.

Baca Selengkapnya

Pencuri Motor di Tambora Jadi Bulan-bulanan Warga

29 Maret 2021

Pencuri Motor di Tambora Jadi Bulan-bulanan Warga

Mereka melihat ada kerumunan massa yang menangkap pencuri motor bersama Honda Beat milik Wasim.

Baca Selengkapnya

Pria Digebukin Massa, Dikira Maling Padahal Selingkuhan

21 Mei 2020

Pria Digebukin Massa, Dikira Maling Padahal Selingkuhan

Dikira maling, seorang pria berinisial H, 53 tahun diamuk oleh warga di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa dinihari, 19 Mei 2020.

Baca Selengkapnya

Polres Karawang Siapkan Ribuan Tolo - Tolo di Jalur Mudik 2019

24 Mei 2019

Polres Karawang Siapkan Ribuan Tolo - Tolo di Jalur Mudik 2019

Polres Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyiapkan ribuan tolo-tolo atau tiang pembatas jalan di jalur mudik 2019.

Baca Selengkapnya