Balai Trowulan Minta Pembuat Bata Lapor bila Temukan Arca  

Reporter

Kamis, 14 Mei 2015 16:52 WIB

Pembuat bata mengambil bata yang sudah kering untuk dibakar di gubuk di Dusun Nglinguk, Trowulan, 14 Mei 2015. Usaha pembuatan batu bata ini jadi dilema. TEMPO/ ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Mojokerto – Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto meminta masyarakat, terutama pembuat batu bata, melapor jika menemukan benda atau bangunan purbakala peninggalan Majapahit.

Balai Pelestarian tak bisa melarang aktivitas pembuatan batu bata yang banyak tersebar di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, meski sudah ada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 260/M/2013 tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Trowulan sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional.

“Kami hanya bisa melakukan sosialisasi ke masyarakat agar bersama-sama menjaga dan melaporkan temuan,” kata Kepala Seksi Perlindungan, Pemanfaatan, dan Pengembangan Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto Edhi Widodo, Kamis, 14 Mei 2015. (Baca berita sebelumnya: Dilema Pembuatan Batu Bata di Kawasan Cagar Budaya Trowulan)

Balai Pelestarian juga mengajak sejumlah pihak baik dari pemerintah maupun kelompok masyarakat peduli akan sejarah dan budaya dengan melestarikan peninggalan purbakala. “Kami juga menggandeng pihak-pihak yang berkomitmen dalam pelestarian situs Trowulan,” ujar pejabat yang akrab dipanggil Widodo ini.

Pembuatan batu bata bisa mengancam sekaligus membantu penemuan benda purbakala. Sebab dalam aktivitas ini ladang masyarakat digali untuk diambil tanahnya sebagai bahan baku pembuatan batu bata. “Yang paling mengancam memang pembuatan batu bata,” kata Widodo.

Data Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto menyebutkan sekitar 3.0000 titik di Kecamatan Trowulan dijadikan lokasi penggalian tanah untuk pembuatan batu bata di Kecamatan Trowulan. Di beberapa lokasi, perajin batu bata menemukan benda-benda purbakala peninggalan zaman Majapahit.

Temuan barang bersejarah seperti itu jarang dilaporkan atau diserahkan ke Balai Pelestarian. Malah kebanyakan barang peninggalan sejarah masa lalu itu dijual ke pasar atau kolektor. Barang-barang yang ditemukan umumnya berupa perhiasan, perabot, dan arca.

Ketua Forum Komunikasi Budaya Majapahit Anam Anis mengatakan kesadaran masyarakat terhadap benda-benda bersejarah memang masih kurang. “Masyarakat kurang memperhatikan bahwa situs sejarah di Trowulan ini peninggalan besar,” kata Anam. Pemerintah juga dianggap belum maksimal dalam mengarahkan masyarakat untuk tetap bekerja tanpa mengancam kelestarian cagar budaya. “Sejak dulu kurang diarahkan."

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.

Baca Selengkapnya

Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia

Baca Selengkapnya

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

19 September 2021

Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

Bagi yang ingin wisata edukasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berbagai situs purbakala di Indonesia ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

27 Agustus 2021

Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

Konten pornografi pertama kali dibuat pada 30 ribu tahun

Baca Selengkapnya

Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

25 Juli 2021

Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

Keberadaan Situs Watu Gong yang ada di Desa TumenggunganKabupaten Wonosobo masih menyimpan banyak misteri.

Baca Selengkapnya

9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

6 Januari 2020

9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang situs penting Iran jika negara itu melakukan pembalasan atas kematian Qassem Soleimani.

Baca Selengkapnya

Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

24 Oktober 2019

Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

Sisa-sisa kayu dari hutan purba telah ditemukan jauh di bawah laut, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang bergunung-gunung.

Baca Selengkapnya

27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

22 Oktober 2019

27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

Profesor arkeologi Universitas Arizona ini membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.

Baca Selengkapnya

Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

22 Maret 2019

Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

Arkeolog berharap pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tetap bisa jalan dan situs candi tetap lestari.

Baca Selengkapnya