Dilema Pembuatan Batu Bata di Kawasan Cagar Budaya Trowulan

Reporter

Kamis, 14 Mei 2015 14:18 WIB

Pembuat bata mengambil bata yang sudah kering untuk dibakar di gubuk di Dusun Nglinguk, Trowulan, 14 Mei 2015. Usaha pembuatan batu bata ini jadi dilema. TEMPO/ ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Mojokerto – Aktivitas pembuatan batu bata yang banyak tersebar di Kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menjadi dilema. Di satu sisi, kegiatan tersebut merupakan hak masyarakat sebagai mata pencaharian bagi ekonomi keluarga. Namun di sisi lain, aktivitas penggalian tanah untuk bahan baku pembuatan batu bata itu bisa mengancam benda purbakala peninggalan zaman Majapahit yang masih banyak terpendam.

Penelusuran Tempo di sejumlah ladang tempat pembuatan batu bata di Kecamatan Trowulan menemukan ada perajin batu bata yang secara sadar melapor bila menemukan benda purbakala. Namun tak sedikit yang mengambil keuntungan pribadi dengan menjual temuan benda purbakala berharga seperti perhiasan dan arca ke kolektor.

“Pernah ada yang menemukan cincin emas dan dijual ke kolektor,” kata salah satu perajin batu bata di Desa Temon, Trowulan, Mohamad Suudi, Kamis, 14 Mei 2015. Lokasi ladang yang digali Suudi hanya berjarak 30 meter dari Candi Tikus. Namun ia mengaku tak pernah menemukan benda purbakala. “Saya belum pernah, kalau di tempat lain memang pernah,” katanya.

Hal yang sama diakui Suparno, perajin batu bata yang menggali ladang berjarak sekitar 300 meter dari Candi Tikus di Temon. “Di tempat-tempat tertentu memang ada yang menemukan tapi saya belum pernah,” ujarnya.

Tak semua perajin batu bata menjual benda purbakala yang ditemukan. Seperti Sodiq yang baru-baru ini menemukan struktur batu bata kuno yang diduga jaringan kanal air zaman Majapahit. Ia semula tak tahu jika bangunan tersebut peninggalan purbakala. “Setelah tahu, saya rawat dan saya bersihkan,” ujarnya.

Suud, Suparno, dan Sodiq hanyalah buruh pembuat bata yang bekerja pada para majikan penyewa tanah. Para majikan menyewa tanah dari pemilik lahan untuk digali dengan kedalaman tertentu sesuai perjanjian. Harga sewa tanah yang digali tersebut bervariasi tergantung ukuran dan masa sewa.

Misalnya, harga sewa bidang tanah yang digarap Suudi ukuran 30 x 8 meter dipatok Rp 14,3 juta untuk jangka waktu tiga tahun. Bidang tanah yang digarap Suparno seluas 50 x 8 meter dipatok Rp 14,3 juta untuk sewa tiga tahun. Sedangkan bidang tanah yang digali Sodiq ukuran 50 x 11 meter dipatok Rp 20 juta untuk sewa tiga tahun.

Seorang majikan bisa menyewa belasan hingga puluhan bidang tanah di sejumlah tempat. Hubungan kerja antara pemilik tanah, majikan penyewa tanah, dan pekerja pembuat batu bata ini sudah berlangsung puluhan tahun. Para pekerja diberi upah sesuai dengan jumlah batu bata yang dibuat.

Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah penggalian lahan untuk pembuatan batu bata meski sudah ada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 260/M/2013 tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Trowulan sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.

Baca Selengkapnya

Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia

Baca Selengkapnya

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

19 September 2021

Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

Bagi yang ingin wisata edukasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berbagai situs purbakala di Indonesia ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

27 Agustus 2021

Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

Konten pornografi pertama kali dibuat pada 30 ribu tahun

Baca Selengkapnya

Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

25 Juli 2021

Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

Keberadaan Situs Watu Gong yang ada di Desa TumenggunganKabupaten Wonosobo masih menyimpan banyak misteri.

Baca Selengkapnya

9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

6 Januari 2020

9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang situs penting Iran jika negara itu melakukan pembalasan atas kematian Qassem Soleimani.

Baca Selengkapnya

Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

24 Oktober 2019

Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

Sisa-sisa kayu dari hutan purba telah ditemukan jauh di bawah laut, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang bergunung-gunung.

Baca Selengkapnya

27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

22 Oktober 2019

27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

Profesor arkeologi Universitas Arizona ini membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.

Baca Selengkapnya

Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

22 Maret 2019

Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

Arkeolog berharap pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tetap bisa jalan dan situs candi tetap lestari.

Baca Selengkapnya