Pilkada di Tiga Daerah Ini Terancam Batal  

Reporter

Selasa, 12 Mei 2015 19:27 WIB

Ketua KPU Husni Kamil Malik, ikut serta dalam simulasi pemungutan dan penghitungan suara TPS dalam pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak, di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, 7 April 2015. Simulasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana penerapan Pilkada sesuai UU Nomor 8 Tahun 2015 dapat terlaksana dengan baik. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat Yayat Hidayat mengatakan, tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) di tiga daerah di wilayahnya terancam di hentikan. “Kalau sampai tangal 18 Mei 2015, Karawang, Indramayu, dan Kabupaten Bandung belum menandatangani NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah), kami KPU Jawa Barat akan instruksikan KPU menghentikan tahapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah,” kata dia di Bandung, Selasa, 12 Mei 2015.

Pilkada rencananya akan diikuti delapan daerah di Jawa Barat. Dari delapan tersebut, tiga daerah belum merampungkan dokumen NPHD yang diteken KPU setempat dengan kepala daerahnya masing.

Naskah hibah itu menjadi patokan pengangaran tahapan pilkada. “Masih ada waktu seminggu lagi, kami akan meminta bantuan gubernur agar mengingatkan kepala daerahnya masing-masing,” ujar dia.

Yayat mengatakan, tanggal 18 Mei 2015 menjadi patokan mengacu pada Pasal 8 Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015 tentang tahapan pelaksanaan pemilukada. “Deadline bagi pemerintah daerah untuk menyelesaikan kewajibannya yaitu menandatangani NPHD dalam rangka kepastian penganggaran pemilihan kepala daerah,” kata dia.

Menurut yayat, 18 Mei 20154 merupakan batas akhir pelantikan PPK dan PPS, yakni panitia pemilihan di tingkat kecamatan serta kelurahan/desa. Saat ini KPU masing-masing kabupaten/kota proses rekrutmen dan seleksi panitia pemilihan tingkat kecamatan dan desa. Pertimbangan penghentian proses tahapan pilkada untuk menghindarkan konsekwensi pembiayaan setelah panitia ad-hoc pilkada itu terbentuk.

Yayat mengatakan, PPK sendiri dijadwalkan akandilantik serempak di semua daerah yang menyelenggarakan pilkada di Jawa Barat pada Rabu, 12 Mei 2015. Panitia pilkada level kecamatan itu akan memulai rekruitmen dan proses seleksi PPS, di level keluarahan/desa mulai sejak 12 Mei 2015, dan pelantikannya dijadwalkan serempak paling lambat 18 Mei 2015. “Patokannya di situ,” ujarnya.

Menurut Yayat, proses pentahapan akan dilanjutkan setelah Naskah Hibah terbit. Tapi dia mengingatkan, jika berlarut tidak juga ditandatangani kepala daerahnya masing-masing hingga penyerahan jadwal tahapan penyerahan calon dukungan yang dimuloai 16 Juni 201, pentahapan pilkada bakal terganggu. “Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, kalau tidak bisa menyelengarakan pemilukada tahun 2015, berarti menyelenggarakannya nanti tahun 2017 di bulan Februari,” katanya.

Yayat mengaku, sudah mengumpulkan semua KPU kabupaten/kota yang akan menyelengarakan pemilukada serempak pada 9 Desember 2015 nanti, dan memintanya agar jagnan resah jika hingga batas waktu itu Naskah Hibah belum terbit. “Kalau ada uang jalan, kalau tidak ada uang jangan maksain, kewajiban KPU menyiapkan pilkada berdasarkan amanat undang-undang sudah dijalankan,” ujar dia.

Dia juga mewanti-wanti agar KPU kabupaten/kota tidak mengemis agar Naskah Hibah diteken bupati/walikota. “KPU hanya melaksanakan, jangan mengemis-ngemis seolah-olah KPU yang butuh pilkada. Biar saja, kalau ada uang jalan, kalau tidak ada uang jangan memaksakan. Bukan ktia yang salah,” kata Yayat.

Yayat maklum dengan sejumlah alasan yang menjadi penyebab tertundanya penandatangan naskah hibah tersebut. “Mungkin keterlambatan ini bentuk kehati-hatian pemerintah kabupaten masing-masing, atau bisa juga pengajuan KPU masing-masing itu harus disesuaikan dulu dengan Permendagri 44/2015 yang baru keluar,” kata dia. Peraturan Menteri itu megnatur soal nomenklatur pembiayan dan penggunaan anggaran pilkada serempak.

Sekretaris KPU Jawa Barat Heri Suherman mengatakan, mengacu pentahapan pilkada serempak yang tercantum dalam Peraturan KPU, tanggal 18 Mei 2015 merupakan jadwal pemutakhiran data pemilih oleh PPK dan PPS. “Begitu selesai dilantik, pekerjaan sudah menunggu,” kata dia di Bandung, Selasa, 12 Mei 2015.

Heri mengatakan, pentahapan pilkada serempak sudah dimulai sejak 19 April 2015. Semua pembiayaan pentahapan itu, mulai dari perjalanan dinas hingga pembelian Alat Tulis Kantor proses seleksi PPK, panitia pemilihan level kecamatan hingga pelantikannya hari ini merogoh saku sendiri. “Mereka mengeluarkan uang sendiri,” ujarnya. “Mereka menggunakan itu tapi nanti ditagihkan kalau sudah cair. Biara rutin dan kas KPU tidak boleh diapakai.”

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

3 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Rencanakan Usung Calon Gubernur Jabar, PKB Utamakan Konsolidasi dengan Koalisi Perubahan

15 hari lalu

Rencanakan Usung Calon Gubernur Jabar, PKB Utamakan Konsolidasi dengan Koalisi Perubahan

Ketu DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda berpeluang diusung maju di Pilkada Jawa Barat. Sudah dibicarakan dengan Koalisi Perubahan.

Baca Selengkapnya

Maju Mundur Ridwan Kamil ke Pilgub DKI Jakarta atau Pilkada Jawa Barat, Tarik Ulur Golkar dan Gerindra

15 hari lalu

Maju Mundur Ridwan Kamil ke Pilgub DKI Jakarta atau Pilkada Jawa Barat, Tarik Ulur Golkar dan Gerindra

Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didukung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto maju di Pilgub DKI Jakarta. Maju mundur RK di Pilkada Jakarta?

Baca Selengkapnya

Airlangga: Ridwan Kamil Didukung Golkar dan Gerindra di Pilkada Jawa Barat

15 hari lalu

Airlangga: Ridwan Kamil Didukung Golkar dan Gerindra di Pilkada Jawa Barat

Airlangga Hartarto mengatakan, Ridwan Kamil telah mendapat surat tugas untuk maju di Pilkada Jawa Barat dari Partai Golkar dan Gerindra.

Baca Selengkapnya

Golkar Sebut Survei Ridwan Kamil di Jawa Barat di Atas Angka 50 Persen

20 hari lalu

Golkar Sebut Survei Ridwan Kamil di Jawa Barat di Atas Angka 50 Persen

Ridwan Kamil mendapat penugasan tunggal untuk Pilkada Jabar 2024 dari Partai Golkar. Peluang kemenangan Ridwan cukup besar.

Baca Selengkapnya

8 Nama Masuk Bursa Pilgub Jabar 2024, Ada Artis, Timses Capres hingga Pensiunan Polisi

46 hari lalu

8 Nama Masuk Bursa Pilgub Jabar 2024, Ada Artis, Timses Capres hingga Pensiunan Polisi

Sejumlah nama muncul dan dikaitkan untuk maju di Pilgub Jabar 2024. Ada timses Capres, mantan napi hingga pensiunan polisi.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Dapati Ribuan Orang Meninggal Dukung Calon Independen

17 Juli 2020

Bawaslu Dapati Ribuan Orang Meninggal Dukung Calon Independen

Bawaslu Jawa Barat menemukan 90.882 pendukung bakal pasangan calon jalur independen di Pilkada 2020 tidak memenuhi syarat.

Baca Selengkapnya

Calon Terkuat Wagub DKI? Ini Kegiatan Ahmad Syaikhu Pasca Pilkada

8 November 2018

Calon Terkuat Wagub DKI? Ini Kegiatan Ahmad Syaikhu Pasca Pilkada

Sejak ditetapkan sebagai Calon Wagub Jawa Barat mendampingi Sudrajat di Pilkada Jawa Barat 2018, Ahmad Syaikhu langsung melepas jabatan Ketua DPW PKS.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Optimistis Menangi Pilkada Jawa Barat

8 Juli 2018

Ridwan Kamil Optimistis Menangi Pilkada Jawa Barat

Hari Ini, KPU Jawa Barat pleno hasil pilkada Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Sudrajat Laporkan Dugaan Kecurangan Pilkada Jawa Barat ke Prabowo

7 Juli 2018

Sudrajat Laporkan Dugaan Kecurangan Pilkada Jawa Barat ke Prabowo

Prabowo mengatakan siap menggugat hasil pilkada bila Komisi Pemilihan Umum menyatakan pasangan yang mereka usung kalah.

Baca Selengkapnya