TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri mengatakan partainya belum perlu mendesak Presiden Joko Widodo untuk merombak kabinet. Alasannya, partai utama pendukung pemerintah itu harus berhati-hati terhadap munculnya opini reshuffle. "Sejak dulu reshuffle pasti menimbulkan gangguan stabilitas," katanya, Sabtu, 9 Mei 2015.
PDIP enggan bila isu reshuffle digunakan sekelompok orang yang ingin mencapai kepentingan sendiri. Hanya ada dua alasan munculnya dorongan perombakan kabinet, yaitu asli aspirasi publik atau ditunggangi kepentingan politik lain. Menurut dia, dalam isu perombakan kabinet ada orang yang mau menjadi menteri serta ada partai baru yang mau masuk koalisi dan minta kursi di kabinet.
"Ada partai koalisi yang mau memperbanyak kursi atau partai yang mau tukar kursi yang lebih strategis," kata Rokhmin. Kondisi pemerintahan, khususnya sektor ekonomi, memang tengah bermasalah. Namun itu tak semata karena kinerja para menteri Kabinet Jokowi. Situasi ekonomi global dan pekerjaan rumah yang ditinggalkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turut andil dalam merosotnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Karena itu, Rokhmin menyatakan PDI Perjuangan meminta seluruh partai politik tidak menunggangi isu reshuffle untuk kepentingan pribadi. Saat ini partai koalisi pemerintah dan partai oposisi seharusnya bersatu untuk kepentingan bangsa. Kursi dan jabatan dalam pemerintahan bisa diperebutkan lagi pada pemilihan umum lima tahun mendatang.
PDIP pun, menurut dia, sudah bulat satu suara sesuai dengan arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk tidak mendesak Jokowi merombak kabinet. PDIP bersikap menunggu keputusan perogratif presiden sambil mempersiapkan sejumlah kader untuk diusung membantu pemerintah. "Instruksi langsung dari Megawati, harus satu suara. Yang berbeda silakan keluar," ujar Rokhmin.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
1 jam lalu
Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.
Baca SelengkapnyaJokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh
7 jam lalu
Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan
9 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.
Baca SelengkapnyaNadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar
9 jam lalu
Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit
9 jam lalu
Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali
10 jam lalu
Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh
10 jam lalu
Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo
Baca SelengkapnyaWarga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow
11 jam lalu
Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya
12 jam lalu
Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang
14 jam lalu
Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi
Baca Selengkapnya