TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Inspektur Jenderal Budi Waseso dinilai melakukan gebrakan pada jabatannya oleh Komisi Hukum DPR RI. Namun Dewan juga mencatat ada kasus yang ditangani Bareskrim yang menjadi kontroversi.
"Kami harap yang seperti itu tak terjadi lagi," kata Anggota Komisi Hukum DPR RI Arsul Sani kepada Tempo, Jumat, 8 Mei 2015. Hal ini merujuk pada kasus yang ditangani Bareskrim yang berkaitan dengan KPK.
Menurut dia, kontroversi itu kemungkinan muncul dari persoalan teknis saat penyidik melakukan proses hukum, seperti penangkapan atau penahanan. "Jangan ulangi lagi yang ada kontroversi. Ini menyangkut teknis saja sepertinya," ujarnya.
Beberapa kali terjadi kontroversi ketika Polri dianggap melakukan kriminalisasi terhadap KPK. Hal ini karena beberapa petinggi dan penyidik KPK dijadikan tersangka dalam kasus-kasus lama. Seperti penyidik Novel Baswedan yang ditangkap Bareskrim pada 1 Mei 2015 lalu terkait kasus penganiayaan pada 2004. Di lain pihak, Polri dianggap sedang melakukan upaya penyelesaian kasus yang mangkrak.
Meski demikian, Arsul meminta agar Bareskrim tetap melanjutkan kasus di tengah kontroversi di masyarakat. "Bagaimana pun proses hukum terus berlanjut," ujarnya.
Soal ada atau tidaknya kriminalisasi, Arsul mengatakan hal itu sebaiknya diserahkan ke pengadilan. "Polri lakukan saja tugasnya mengirim berkas sampai kejaksaan. Setelah itu pengadilan yang menentukan," kata dia.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita terkait
Inilah 5 Kapolri dengan Masa Jabatan Terlama
15 jam lalu
Wacana memperpanjang batas maksimal usai pensiun anggota Polri membuka peluang masa jabatan Kapolri jadi lebih lama.
Baca SelengkapnyaKorban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan
18 jam lalu
Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar Sebar Data 3 DPO Diduga Pembunuh Vina, Ini Aturan Penetapan Daftar Pencarian Orang
19 jam lalu
Polda Jabar telah sebarkan data DPO 3 orang diduga pelaku pembunuh Vina. Ketahui aturan penetapan daftar pencarian orang.
Baca SelengkapnyaAmankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter
22 jam lalu
Ditpolairud Polda Bali kini melakukan pengamanan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, kerahkan 2 kapal dan 3 helikopter.
Baca SelengkapnyaWacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat
1 hari lalu
Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.
Baca SelengkapnyaKetua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik
2 hari lalu
Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik
2 hari lalu
Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.
Baca SelengkapnyaWakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang
2 hari lalu
Usai pensiun sebagai Wakapolda Aceh, Armia Fahmi akan aktif sebagai kader Partai Aceh. Bahkan, ia akan maju sebagai calon Bupati Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaDPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya
2 hari lalu
Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.
Baca SelengkapnyaBegini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman
2 hari lalu
Sindikat penjual benur atau benih lobster ilegal memiliki cara khusus dalam penyelundupan benur ke luar negeri.
Baca Selengkapnya