TEMPO.CO, Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan menormalkan saluran Sungai Ketapang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Fathur Rachman mengatakan proyek itu akan digarap oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jawa Timur, dan Badan Penyelamatan Lumpur Sidoarjo (BPLS).
"Rabu kami akan survei bersama untuk memulai pengerjaannya," kata Fathur kepada wartawan di kantornya, Senin, 4 Mei 2015.
Menurut Fathur, rencana normalisasi akan dibagi menjadi dua. Yang bagian hilir dimulai dari Bendungan Penatarsewu sepanjang 2,7 kilometer sampai ke hilir akan dilaksanakan BBWS Brantas. Biayanya Rp 12 miliar dari APBNP 2015.
Adapun bagian hulu dimulai dari rel kereta api Kali Tengah sampai dengan Bendungan Penatarsewu sepanjang tiga kilometer. Bagian hulu ini akan dilaksanakan Dinas PU Pengairan Provinsi Jawa Timur dan Dinas PU Pengairan Kabupaten Sidoarjo, serta BPLS. "Ini kegiatan operasional dan pemeliharaan."
Juru bicara BPLS Dwinanto Hesti Prasetyo mengatakan program itu merupakan program rutin tahunan. "Kami mengikuti jadwal Dinas PU, infonya masih lelang." Keputusan itu merupakan hasil rapat koordinasi, 27 April lalu. Rapat diikuti BBWS Brantas, Dinas PU Pengairan Sidoarjo, Dinas PU Pengairan Provinsi Jawa Timur, dan BPBD Sidoarjo.
Kali Ketapang dimanfaatkan untuk menampung luberan air dan lumpur Lapindo. Pada Jumat dinihari, 1 Mei 2015, air Kali Ketapang menggenangi jalan dan merendam rel kereta api sepanjang 600 meter. Banjir setinggi 17 sentimeter mengganggu sekitar 20 dari 44 perjalanan kereta api yang melalui Jalan Raya Porong, Sidoarjo.
EDWIN FAJERIAL
Berita terkait
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang
15 hari lalu
Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024
Baca SelengkapnyaKali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam
46 hari lalu
Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.
Baca SelengkapnyaMentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun
49 hari lalu
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer
23 Januari 2024
Jika terjadi banjir lahar hujan, katanya, tumpukan material vulkanik Gunung Marapi tersebut dapat menjangkau hingga area tujuh kilometer.
Baca SelengkapnyaBRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai
1 Januari 2024
BRI berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi terutama akibat sampah yang menumpuk.
Baca SelengkapnyaMakassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat
31 Desember 2023
Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaTerdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya
18 Desember 2023
Erupsi Gunung Marapi membuat sejumlah sungai terpapar abu vulkanik, guguran lava, awan panas, dan banjir bandang. Ini kondisi terkini.
Baca SelengkapnyaBRIN Melakukan Penelitian Jalur Migrasi Ikan, Ada Tangga Iwak di Bendungan
8 Desember 2023
BRIN melakukan penelitian jalur migrasi ikan atau fishway untuk pengelolaan sumber daya perairan sungai yang berkelanjutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBusa Limbah Penuhi Kali Baru Depok, Ini Dugaan Sementara Penyebabnya
28 November 2023
Pemkot Depok sedang menelusuri munculnya busa yang menutupi areal Curug Kali Baru, Cimanggis
Baca SelengkapnyaPesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat
11 November 2023
Disebut Kali Biru karena sungai di tanah Raja Ampat ini memiliki air jernih yang memancarkan warna biru dari dasarnya.
Baca Selengkapnya