Awas, Pekan Ini Gelombang Lima Meter di Laut Yogyakarta  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Senin, 4 Mei 2015 15:54 WIB

Prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Yogyakarta - Waspada, gelombang tinggi akan melanda laut di Yogyakarta pekan ini. Begitu isi surat peringatan yang dikirimkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta kepada pemerintah kabupaten di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin pagi, 4 Mei 2015.

"Selama sepekan ini kami meminta pemerintah daerah mewaspadai gelombang laut selatan karena berpotensi mencapai ketinggian hingga lima meter,” ujar forecaster atau pengamat cuaca dari Seksi Data Informasi BMKG Yogyakarta Yudha Tintana kepada Tempo, Senin, 4 Mei 2015.

Tiga pemerintah daerah di DIY yang diberi warning fax atau peringatan berbentuk faks oleh BMKG meliputi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Bantul, dan Kulonprogo yang memiliki batas langsung dengan laut selatan Jawa.

Yudha mencatat potensi gelombang laut selatan pada hari pertama sampai hari ketujuh pekan ini seluruhnya di atas normal, yakni di atas tiga meter dari biasanya satu sampai maksimal dua meter. Untuk Senin, 4 Mei 2015, perkiraan gelombang mencapai 3 meter; Selasa, 5 Mei 2015 setinggi 3,5 meter; dan Rabu, 6 Mei 2015 setinggi 3,5 meter.

“Untuk Kamis sampai Minggu, 7-10 Mei itu yang perkiraan kami gelombang terus naik hingga mencapai lima meter,” ujar Yudha. Kecepatan angin di laut yang memicu gelombang tinggi itu sendiri diperkirakan meningkat menjadi 36 kilometer per jam dari normal 25 kilometer per jam.

BMKG memperkirakan ini setelah awal pekan ini menemukan dua titik bertekanan udara rendah di bagian barat Pulau Sumatera dan sebelah timur Filipina. Sedangkan di wilayah benua Australia sendiri, yang berbatasan dengan laut Jawa, tekanan udara tinggi.

“Dari titik bertekanan udara tinggi itulah yang memicu kecepatan angin di laut selatan Jawa meningkat dan memicu gelombang cukup tinggi,” ujar Yudha.

Pengaruh perbedaan tekanan udara yang cukup ekstrem di laut selatan Jawa ini dinilai tak terlalu mempengaruhi intensitas curah hujan pada masa pancaroba, terutama di wilayah DIY, yakni tetap berkisar pada hujan ringan dengan intensitas 0-20 milimeter per hari.

“Namun karena ada belokan angin cukup kencang akibat tekanan udara ekstrem itu, intensitas hujan di DIY bisa meningkat tiba-tiba dan memicu hujan lebat karena adanya pengumpulan awan hujan berlebih,” ujar dia.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunungkidul Nugroho Wahyu menuturkan sudah meneruskan peringatan BMKG itu ke tim Search And Rescue (SAR) yang berjaga di seluruh pantai Gunungkidul.

“Kami sudah meminta, terutama nelayan, untuk tak melaut jika gelombang tinggi. Wisatawan pun sudah kami larang mandi di laut. Apalagi Mei ini banyak hari libur nasional pada pekan kedua,” ujar Wahyu.

Koordinator II SAR Gunungkidul Soekamto menuturkan pihaknya akan menyebar personel di pantai-pantai yang relatif ramai dengan wisatawan saat liburan setelah adanya tanda-tanda transisi musim yang cukup ekstrem dari penghujan ke kemarau ini.

“Untuk nelayan kami sudah peringatkan. Wisatawan tetap kami pantau tak mandi atau berenang karena pasang surut kerap tak terduga kekuatannya,” ujar Soekamto.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

5 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

6 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

6 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

7 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

13 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

20 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

22 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

23 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya