TEMPO.CO, Jakarta - - Kepala Biro Humas dan Pemberitaan Dewan Perwakilan Rakyat Djaka Dwi Winarko mengatakan biaya perencanaan dan konsultasi tahap awal pembangunan gedung DPR mencapai sekitar Rp 124 miliar. Usulan biaya tersebut telah dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 yang ditetapkan Februari lalu.
"Kami masukkan di APBN-P untuk konsultasi dan pemetaan awal, bukan keseluruhan," kata Djaka saat ditemui di ruang kerjanya, Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, 29 April 2015.
DPR kembali berencana membangun gedung baru setelah rencana pembangunan tahun 2011 dibatalkan. Saat itu, DPR mau membangun fasilitas mewah seperti kolam renang, spa, dan tempat fitness di Kompleks parlemen dengan total anggaran Rp 1,13 triliun. Tahun ini, DPR akan membangun museum, perpustakaan, research center, ruang anggota dewan dan stafnya dalam satu komplek khusus. Proyek tersebut diprogramkan selama hampir lima tahun.
Djaka mengatakan usulan pembangunan ini muncul sejak beberapa bulan lalu. Pimpinan DPR, kata dia, hendak membuat satu kompleks parlemen modern lengkap dengan museum seperti di luar negeri. "Mereka menyebutnya state collective memory. Perjalanan bangsa akan tercermin dalam fasilitas ini," kata Djaka.
Sejak beberapa pekan sebelum reses, Dewan berkonsultasi dengan akademisi dari Universitas Indonesia, dan Ikatan Arsitek Indonesia, serta akuntan publik. "Tim meninjau kondisi bangunan sekarang dibandingkan dengan kebutuhan supaya pembangunan tepat," kata Djaka.
Djaka mengatakan tim pengonsep pembangunan gedung diketuai oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Tim bernama Tim Reformasi Dewan tersebut akan mensosialisasikan pembangunan setelah rancangan lengkap. Menurut dia, DPR akan membuka proses lelang terbuka setelah konsep pembangunan lengkap. DPR belum menentukan lokasi pembangunan gedung itu.
Anggota Badan Urusan Rumah Tangga Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan Hasrul Azwar mengatakan Sekretariat Jenderal DPR telah melakukan konsultasi dengan sejumlah lembaga dan pemerintah terkait pembangunan gedung baru dewan. Rencananya, Sekretariat akan membuka proses lelang terbuka seusai masa reses dewan.
"Mungkin setelah reses, sebelum peletakkan batu pertama baru dibuka lelang secara terbuka," kata Hasrul saat dihubungi Tempo. Proyek ini, kata Hasrul telah diteken oleh Presiden Joko Widodo. Peletakkan batu pertama peresmian pembangunan akan digelar pada 16 Agustus 2015.
PUTRI ADITYOWATI
Berita terkait
Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
1 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaDua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman
2 jam lalu
Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?
Baca SelengkapnyaHujan Kritik Revisi UU Keimigrasian
6 jam lalu
Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.
Baca SelengkapnyaRUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD
20 jam lalu
Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?
Baca SelengkapnyaDPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya
21 jam lalu
Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.
Baca SelengkapnyaKenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT
21 jam lalu
DPR akan meminta pemerintah merevisi Permendikbud yang jadi dasar penghitungan UKT.
Baca SelengkapnyaRespons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif
22 jam lalu
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.
Baca SelengkapnyaSoal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan
23 jam lalu
Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.
Baca SelengkapnyaUsia Pensiun Diperpanjang di Draf Revisi UU Polri, IPW: Lewat 60 Tahun, Fisik dan Mental Sudah Menurun
23 jam lalu
Indonesia Police Watch menanggapi soal revisi UU Polri yang tengah bergulir di DPR.
Baca SelengkapnyaTiga Materi yang Direvisi di UU Kementerian Negara
1 hari lalu
Baleg DPR telah menyepakati revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.
Baca Selengkapnya