Terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan. REUTERS/Murdani Usman
TEMPO.CO, Cilacap - Sehari menjelang pelaksanaan eksekusi mati, terpidana mati Andrew Chan, 31 tahun, menikahi tunangannya, Febyanti Herewila. Pernikahan ini dihadiri oleh keluarga dan teman Andrew Chan.
“Ada sedikit perayaan di penjara sore ini,” kata Michael Chan, saudara kandung Andrew Chan, seusai pulang dari Nusakambangan, Senin, 27 April 2015.
Michael mengatakan pernikahan Andrew dan Febyanti berlangsung di dalam penjara. "Mereka tampak bahagia," katanya. Michael berharap, Presiden Jokowi memberikan belas kasihan kepada pasangan muda ini. "Biarkan mereka hidup bahagia."
Terpidana mati kasus Bali Nine ini melamar sang kekasih pda pertengahan Maret 2015. Andrew meminang Feby ketika kekasihnya itu membesuknya di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali. Andrew memutuskan segera melamar Feby setelah tahu permintaan grasi yang dia ajukan ditolak Presiden Joko Widodo.
"Andrew adalah salah satu orang paling kuat dan paling baik yang pernah saya temui," kata Feby seperti dilaporkan News Corporation, Selasa, 10 Maret 2015.
Feby menyatakan tidak pernah memandang Andrew sebagai pesakitan yang bakal dihukum mati. Menurut perempuan berambut panjang ini, cintanya kepada Andrew muncul bukan karena kasihan.
"Saya mencintai dia apa adanya. Saya melihat hal yang dilakukannya untuk orang lain, dan itu membuat saya semakin mencintainya."
Perempuan asal Yogyakarta itu juga mengatakan mencintai Andrew karena pria asal Australia itu memiliki sisi baik, tak hanya kelemahan. "Saya sangat bangga kepadanya," ujar Feby.
Andrew dan anggota kawanan Bali Nine lain, Myuran Sukumaran, bakal dieksekusi mati karena terlibat penyelundupan 8,2 kilogram heroin dari Bali ke Australia pada 2005.