Nasib Tiga Pendaki Bandung di Nepal Belum Jelas  

Reporter

Senin, 27 April 2015 15:28 WIB

Longsoran kecil di Gunung Pumori terlihat dari Everest Base Camp, Nepal, 26 April 2015. Puluhan ribu warga Nepal mewaspadai datangnya gempa susulan saat mereka mencari sanak famili yang menjadi korban. Azim Afif via AP

TEMPO.CO, Bandung - Tiga orang pendaki asal Bandung di Nepal belum jelas keberadaannya. Hingga hari kedua setelah gempa, pihak keluarga dan Taruna Hiking Club Bandung masih berusaha mencari.

“Belum ada kabar, saat ini masih dicari,” kata ketua klub pendaki tersebut, Grahito Handaru kepada Tempo, Senin, 27 April 2015.

Ketiga orang pendaki tersebut yakni Jeroen Hehuwat, lelaki kelahiran 5 Februari 1976 dengan nomor paspor W 114462, beralamat di Jalan Bukit Dago Utara 2/7 Bandung. Pendaki kedua adalah Kadek Andana, lelaki kelahiran 10 Oktober 1988, dengan nomor paspor W 559385, beralamat di Jalan Bukit Dago Utara 1/20 Bandung. Kemudian, Alma Parahita, perempuan kelahiran 29 Maret 1983, dengan nomor paspor W 559386, beralamat di Jalan Aeromodelling 49 Arcamanik Bandung.

Beberapa orang kerabat yang coba dihubungi sedang menanti kabar baik.
“Saya sedang tidak enak bicara, karena terlalu emosionil buat saya,” kata Dolly yang menunggu kabar terbaru Jeroen Hehuwat.

Saat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 terjadi Nepal, Sabtu, akhir pekan lalu, ketiga pendaki asal Bandung itu sedang dalam perjalanan menuju puncak Yala. Berdasarkan jadwal perjalanan, ketiga pendaki Bandung itu bergerak ke Khyangin Gompa di ketinggian 3.749 meter dari permukaan laut pada 24 April lalu.

Sebelum mencapai puncak Yala pada 26 April, mereka melakukan aklimatisasi atau menyesuaikan kondisi tubuh dengan lingkungan pada 25 April saat terjadi gempa. Ketua tim pusat krisis Taruna Hiking Club Gyaista Sampurno di akun Facebook klub tersebut menyebutkan pihaknya beberapa jam lalu berhasil menghubungi operator perjalanan dan pemilik Himalayan Experience, Russel Brice di bandara Kathmandu.

Kabarnya, mereka masih belum berhasil menghubungi siapa pun di Langtang. Ia juga mengabarkan saat ini surat elektronik di Kathmandu sudah tidak berfungsi. Perkembangan situasi akan dilaporkan lewat pesan pendek. Saat ini helikopter penyelamat sudah menuju ke Langtang.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

8 jam lalu

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

Gempa bumi dahsyat Sichuan yang terjadi pada 12 Mei 2008 menjadi salah satu gempa dengan korban jiwa terbanyak yang terjadi di China.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

4 hari lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

5 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

5 hari lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

6 hari lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

8 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

9 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

11 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

11 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

12 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya