TEMPO Interaktif, Jakarta:TNI AL berencana untuk memasang stasiun radar di sembilan lokasi yang rawan pembajakan di Selat Malaka untuk memonitor kapal dan memperkuat keamanan di jalur sibuk itu.Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama (Laksma) TNI Abdul Malik Yusuf hari ini (4/9) mengaku belum mengetahui waktu dan lokasi persis pemasangan radar tersebut, karena pihaknya masih harus melakukan survei.Keputusan itu menyusul kesepakatan antara Indonesia, Singapura, dan Malaysia untuk mengamankan jalur pelayaran strategis yang dikhawatirkan menjadi sasaran teroris. Negara-negara ASEAN akan memulai patroli laut bersama di Selat Malaka bulan depan."Sembilan radar itu akan membantu memonitor situasi keamanan di jalur itu," ujar Abdul Malik. "Ini juga akan menjadi titik poin di mana kru dapat melaporkan masalah-masalah seperti pembajakan atau kecelakaan di laut."Dilaporkan 37 serangan terjadi tahun lalu di Selat Malaka, yang digunakan oleh lebih dari 50 ribu kapal setiap tahun, serta membawa setengah dari minyak dunia dan sepertiga dari perdagangan dunia.AP/erwin
Berita terkait
Awak Kapal TB Charles: Perompak Menyuruh Baca Syahadat
30 Juni 2016
Ditodong senjata laras panjang, kapal tak bisa kabur karena masih menggandeng tongkang Robby 152.
Baca SelengkapnyaKapal Dibajak Lagi, Dua Kapal TNI Siap Serbu Perompak
16 April 2016
Jenderal Gatot tak yakin perompak Filipina yang terakhir adalah kelompok Abu Sayyaf.
Baca SelengkapnyaCara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI
31 Maret 2016
Kenapa Indonesia perlu berkoordinasi dengan Filipina dulu?
Baca SelengkapnyaLima Perompak Kapal MV Merlin Berhasil Ditangkap
12 November 2015
5 orang perompak berhasil ditangkap, sementara 2 orang lagi masih dalam pengejaran.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI AL Menangkap dan Menembak Pencuri Barang Kapal
12 November 2015
Prajurit Komando Armada TNI Angkatan Laut Kawasan Barat menggerebek dan menangkap perampok.
Baca SelengkapnyaPolisi Bekuk Perompak Kapal Thailand
11 Maret 2014
Perompakan itu dilakukan pada Ahad, 2 Maret 2014. Mereka menyandera nakhoda kapal dari Thailand.
Baca SelengkapnyaPolisi Buru Perompak Kapal Berbendera Malaysia
7 Juni 2013
Satu orang bajak laut yang masih buron ini diduga memiliki senjata.
Baca SelengkapnyaANTAM Tunggu Negosiasi Samudera Indonesia
10 April 2011
Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) Bimo Budi Satrio menunggu negosiasi dengan perompak yang menahan 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus di Semenanjung Somalia Afrika 16 Maret lalu.
Baca SelengkapnyaBajak Laut Merajalela
21 Januari 2011
Biro Maritim Internasional (IMB), dalam rilis laporannya pada Rabu lalu, menyebutkan sepanjang 2010 terdapat 445 serangan bajak laut yang sempat menyandera sebanyak 1.181 awak dan penumpang.
Baca SelengkapnyaSelat Malaka Masih Aman dari Perompak
9 Maret 2010
Markas Besar TNI menyatakan situasi di Selat Malaka saat ini masih aman dari aksi perombakan. Penegasan itu disampaikan menyusul peringatan dari Angkatan Laut Singapura mengenai ancaman perompak di Selat Malaka.
Baca Selengkapnya
