Kejaksaan Yakin Nenek Asyani Bersalah  

Reporter

Rabu, 22 April 2015 11:35 WIB

Nenek Asyani, terdakwa kasus pencurian kayu jati, di Situbondo, Jawa Timur. TEMPO/Ika Ningtyas

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis hakim Pengadilan Negeri Situbondo, Jawa Timur, rencananya akan memutus perkara Nenek Asyani pada Kamis, 23 April 2015. Kejaksaan pun berkeyakinan memenangkan penggugat nenek 63 tahun itu.

“Sejak awal, kami yakin Nenek Asyani bersalah,” kata Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Situbondo Yusup Hadiyanto, Rabu, 22 April 2015.

Yusup menjelaskan, keyakinan tersebut sesuai dengan alat bukti yang dihadirkan selama persidangan. Barang bukti berupa 38 papan kayu jati identik dengan tonggakan pohon jati milik Perhutani di petak 43F Desa/Kecamatan Jatibanteng.

Namun Kejaksaan menyerahkan putusan itu kepada majelis hakim, termasuk bila majelis membebaskan Asyani karena dianggap tidak bersalah. “Kalau diputus bebas, kami akan pertimbangkan upaya lain,” ucapnya.

Tim jaksa penuntut umum menuntut Asyani dengan hukuman 1 tahun penjara dengan masa percobaan 18 bulan penjara dalam persidangan Kamis, 9 April 2015. Asyani didakwa menggunakan Pasal 12d juncto Pasal 83 ayat 1d Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Selain Asyani, tiga orang lain menjadi terdakwa, yakni Ruslan (menantu Asyani), Sucipto (adik ipar Asyani), dan Abdussalam.

Sekretaris Divisi Regional Perusahaan Umum Perhutani Jawa Timur Yahya Amin mengatakan menyerahkan perkara hukum tersebut kepada majelis hakim. “Kami tak bisa mengintervensi,” kata Yahya saat dihubungi Tempo.

Perhutani, menurut dia, hanya sebatas memantau perkara tersebut sejak disidangkan hingga agenda vonis besok.

Nenek Asyani sendiri menyatakan 38 papan kayu tersebut diambil dari pohon jati miliknya di Dusun Secangan, Desa/Kecamatan Jatibanteng.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Alasan Serikat Pekerja Perhutani Menyebut Eksistensi Hutan Jawa Terancam

28 Mei 2022

Alasan Serikat Pekerja Perhutani Menyebut Eksistensi Hutan Jawa Terancam

Serikat Pekerja dan Pegawai Perhutani atau SP2P resah dengan kelangsungan hujan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mendorong Pekerja Perum Perhutani Terlindungi Program Jamsostek

2 April 2022

Mendorong Pekerja Perum Perhutani Terlindungi Program Jamsostek

Ada lebih dari 1 juta pekerja di lingkungan perhutanan yang belum mengikuti program.

Baca Selengkapnya

Menjelajahi Vila Liar di Puncak Milik Jenderal dan Pengacara

5 Maret 2018

Menjelajahi Vila Liar di Puncak Milik Jenderal dan Pengacara

Ada lima jenderal, pengusaha dan pengacara yang membangun vila liar di Puncak dan telah disegel KLHK.

Baca Selengkapnya

Kisah Jokowi Gagal Masuk Perhutani: Saya Ikut Tes, tapi...

19 Desember 2017

Kisah Jokowi Gagal Masuk Perhutani: Saya Ikut Tes, tapi...

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengenang masa lalunya yang gagal masuk Perhutani setelah tamat dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Baca Selengkapnya

Perhutani Cari Investor Kembangkan Ecopark

28 Mei 2017

Perhutani Cari Investor Kembangkan Ecopark

Perhutani telah mengantongi izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengembangkan kawasan ecopark sejak empat tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Perhutani Akan Bongkar Bangunan Petani Penggarap di Puncak  

13 April 2017

Perhutani Akan Bongkar Bangunan Petani Penggarap di Puncak  

Puluhan bangunan liar di kawasan milik Perhutani yang ada di Kecamatan Megamendung dan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, akan dibongkar.

Baca Selengkapnya

Longsor Nganjuk, Perhutani: Akibat Salah Kelola Hutan

11 April 2017

Longsor Nganjuk, Perhutani: Akibat Salah Kelola Hutan

Kepala Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Kediri Maman Rosmantika angkat bicara soal penyebab longsor yang menewaskan lima orang di Nganjuk.

Baca Selengkapnya

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

26 Maret 2017

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

Sudjana berkukuh penebangan yang ia lakukan legal.

Baca Selengkapnya

Denaldy Dirut Baru Perum Perhutani  

24 Agustus 2016

Denaldy Dirut Baru Perum Perhutani  

Kementerian BUMN secara resmi menunjuk Denaldy M. Mauna sebagai Direktur Utama Perum Perhutani menggantikan Mustoha Iskandar.

Baca Selengkapnya

Perhutani Lengkapi Wisata Gunung Selok dengan Selfie Deck

23 April 2016

Perhutani Lengkapi Wisata Gunung Selok dengan Selfie Deck

Perhutani Banyumas Timur menawarkan wahana wisata baru berupa selfie deck di kawasan Wanawisata Gunung Selok, Cilacap, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya