Sejumlah siswa mengikuti ujian nasional tingkat SMA/SMK/MA berbasis komputer di Makassar,13 April 2015. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Bengkulu - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memberikan beasiswa kuliah ke Jerman pada tahun ini, kepada 10 orang peserta ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat yang mendapatkan nilai tertinggi, untuk disekolahkan ke Jerman.
"Ada 10 beasiswa yang disiapkan untuk pelajar dengan nilai ujian nasional tertinggi," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu Atisar Sulaiman saat ditemui, Senin 20 April 2015.
Menurutnya program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bengkulu. Harapannya pelajar tersebut, dapat memajukan ilmu pengetahuan di daerah ini sekaligus memajukan Provinsi Bengkulu pada waktu mendatang.
Ia mengatakan calon penerima beasiswa tersebut akan diseleksi dari 10 kabupaten dan kota. Setiap kabupaten dan kota diminta mengirimkan 10 siswa dengan nilai tertinggi, sehingga total jumlah siswa yang mengikuti seleksi sebanyak 100 orang. "Penyeleksian terhadap 100 peserta calon penerima beasiswa akan diserahkan ke Universitas Padjajaran ," jelasnya.
Proses selanjutnya, menurut Atisar, dari hasil seleksi 100 orang tersebut akan mendapatkan 20 orang dengan nilai terbaik, kemudian diseleksi kembali untuk menjaring 10 orang penerima beasiswa belajar ke Jerman.
Pada program ini diutamakan untuk siswa dari jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), namun tidak menutup kemungkinan juga untuk siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). "Prioritas pelajar jurusan IPA, karena beasiswa ini diutamakan untuk jurusan sains, namun tidak menutup kemungkinan untuk siswa jurusan IPS," ujarnya.
Pemprov Bengkulu telah mengalokasikan dana sebesar Rp 4,7 miliar pada 2015 untuk program tersebut. Para siswa akan menerima beasiswa penuh dari Pemprov Bengkulu, dengan alokasi dana sebesar Rp 400 juta per orang, per tahun hingga menyelesaikan kuliah.
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.