TEMPO.CO, Pangkalpinang - Kepolisian Resor Kota Polresta Pangkalpinang akhirnya melepaskan Samuel Widono yang merupakan Sekretaris Golkar Bangka Belitung kubu Agung Laksono di Bangka Belitung.
Samuel pada Selasa, 7 April 2015, sempat ditahan polisi karena diduga mengambil uang hasil memeras Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Bangka Belitung sebesar Rp 250 juta.
"Untuk kasus tersebut, saudara Samuel telah kami periksa sebagai saksi dan belum dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka. Meski tidak dilakukan penahanan, kami tetap berikan wajib lapor dalam rangka pengawasan terhadap dia," ujar Kepala Kepolisian Resor Pangkalpinang Ajun Komisaris Besar Nur Romdhoni kepada Tempo, Rabu, 8 April 2015.
Menurut Nur, polisi masih mencari saksi lain untuk menguatkan unsur pasal yang akan dipersangkakan kepada Samuel. "Kasus ini masih berlanjut dan akan kita dalami lagi dengan memeriksa saksi baru yang dinilai mengetahui bagaimana tindakan dia yang sebenarnya," ujar dia.
Sebelumnya Samuel tertangkap tangan saat mengambil uang dari salah seorang staf PNS Pemerintah Provinsi Bangka Belitung di depan Mesjid Jami Pangkalpinang, Selasa, 7 April 2015.
Penangkapan tersebut dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani bersama-sama dengan anggota polisi. "Dia memeras Kepala Dinas PU sebesar Rp 250 juta. Mengaku sebagai orang suruhan gubernur meminta uang kepala kepala dinas. Rencananya uang tersebut mau digunakan untuk keperluan Samuel menyelesaikan S3-nya," ujar Hidayat Arsani.
Samuel membantah telah memeras Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Bangka Belitung sebesar Rp 250 juta. Menurut Samuel, saat mengambil paket, ia tidak mengetahui jika didalamnya ada sejumlah uang.
Samuel juga menduga ada unsur politis dalam penangkapannya. Samuel mengaku telah dijebak untuk dikriminalisasi karena posisinya sebagai Sekretaris Golkar Bangka Belitung kubu Agung Laksono.
SERVIO MARANDA
Berita terkait
Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim
23 jam lalu
Khofifah mengatakan mengaku nyaman dan produktif bekerja sama dengan Emil Dardak, yang menjadi wakil gubernur mendampingi dia.
Baca SelengkapnyaSaksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta
1 hari lalu
Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.
Baca SelengkapnyaProfil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta
1 hari lalu
Anak kedua SYL, Kemal Redindo, disebut meminta Rp 111 juta untuk aksesoris mobil dan Rp 200 juta untuk renovasi kamar di rumahnya.
Baca SelengkapnyaDirjen Hortikultura Kementan Sebut Rp4 Miliar Lebih Dianggarkan untuk Keperluan SYL
2 hari lalu
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan ada anggaran Rp4 miliar lebih untuk memenuhi keperluan Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaSaksi: SYL Minta Rp105 Juta ke Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk Bayar Keris Emas
2 hari lalu
Pejabat di Kementerian Pertanian, Edi Eko Sasmito, bersaksi direktoratnya mendapat jatah pembayaran pembelian keris emas Rp105 juta dari SYL
Baca SelengkapnyaDirjen Hortikultura Mengaku Diminta Rp1 Miliar untuk Umrah SYL dan Keluarga
2 hari lalu
Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) disebut meminta para eselon I untuk memberikan Rp1 miliar untuk pembayaran Ibadah Umrah
Baca SelengkapnyaSidang Gratifikasi dan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 5 Pejabat Kementan Lagi
3 hari lalu
Sidang korupsi di Kementan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo alias SYL digelar hari ini di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaMajelis Adat Bali Dukung Langkah Kejaksaan Usut Dugaan Pemerasan oleh Bendesa Adat
8 hari lalu
Kejaksaan Tinggi Bali melakukan OTT terhadap Bendesa Adat Berawa Ketut Riana yang diduga melakukan pemerasan terhadap investor.
Baca SelengkapnyaKejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor
9 hari lalu
Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor
Baca SelengkapnyaKejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali
9 hari lalu
Kejati Bali menyatakan masih mendalami kasus pemerasan yang diduga dilakukan Bendesa Adat Bali.
Baca Selengkapnya