TEMPO.CO, Bandung - Meluapnya Sungai Citarum, Cisangkuy, dan Cikapundung, di wilayah Kabupaten Bandung, merendam sejumlah desa di Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, dan Baleendah, Minggu, 5 April 2015. Sekitar 7.000 rumah terendam dengan ketinggian air antara satu hingga di atas dua meter. Bencana banjir di Bandung Selatan ini memaksa hampir 1.000 jiwa mengungsi ke beberapa posko-posko pengungsian.
Warga menggunakan perahu-perahu kayu menyusuri jalan Desa Cijagra, Kecamatan Bojongsoang; dan Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, yang terendam luapan Sungai Citarum dan Cikapundung. Dua desa yang berada di bawah jembatan Citarum Jalan Raya Bojongsoang tersebut tampak lebih mirip sungai dan danau.
Ketinggian air minimal satu meter sampai lebih dari dua meter saat perahu menyusuri jalanan desa yang berada sekitar 50 meteran dari aliran Sungai Citarum dan aliran Sungai Cikapundung tersebut. Sedangkan wilayah Baleendah terendam aliran Sungai Citarum dan Cisangkuy.
"Air mulai naik Sabtu sore, cepat sekali meluapnya, bagi warga yang tidak memiliki lantai dua di rumahnya terpaksa harus mengungsi," kata Agus, warga Kampung Cigosol, Kecamatan Baleendah, saat berusaha mengevakuasi istrinya menggunakan rakit ban dalam.
Kampung Cigosol sendiri nyaris tenggelam dengan kedalaman air paling rendah mencapai dada orang dewasa. Sedangkan Ujang, warga Kampung Cieunteung, pun tampak sibuk hilir mudik dengan perahunya mengantar warga untuk mengungsi. "Kampung kami hampir seminggu ini terendam oleh luapan Sungai Citarum, sekarang ini yang terbesar di tahun 2015," katanya.
Banjir juga memutus akses jalur transportasi kota ke kabupaten di tiga titik, yaitu di Jalan Raya Mohamad Toha, Jalan Raya Dayeuhkolot, dan Jalan Raya Banjaran, sampai Minggu dinihari, 5 April 2015. Namun akses melalui Mohamad Toha sudah bisa dilalui sepeda motor sejak pukul tujuh pagi.
Sampai Minggu siang warga hanya bisa menggunakan moda transportasi perahu, delman, atau berjalan kaki menembus Jalan Raya Dayeuhkolot dan Jalan Raya Banjaran yang terendam banjir sampai 1,5 meter.
Warga masih terlihat bolak-balik ke kediamannya yang kebanjiran untuk mengambil beberapa barang yang masih bisa diselamatkan sampai mengevakuasi sepeda motor. "Kami bawa sepeda motor, pakaian, dan keperluan anak sekolah, itu saja yang penting, untuk sementara mau ngungsi dulu ke rumah famili," ujar Nur, warga Baleendah, saat berada di atas perahu bersama suami serta anaknya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung melansir data sekitar 7.000 rumah yang terendam di tiga kecamatan. "Jumlah pengungsi mencapai 271 KK terdiri dari 978 jiwa, 81 balita, 70 lansia, dan 4 ibu hamil," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung Marlan di lokasi banjir.
Di Kecamatan Baleendah, posko pengungsi tersebar di gedung serbaguna sebelah Polsek Baleendah, taman kota, dan gedung Inkanas. Wilayah Dayeuhkolot di kantor Desa Dayeuhkolot, Bojongasih, dan Citeureup, Masjid Besar Ash Shofia, serta markas Koramil disamping Yon Zipur Dayeuhkolot.
BPBD sudah mendistribusikan bahan-bahan makanan instan atau cepat saji bagi pengungsi. "Biasanya pada hari ketiga baru kelihatan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan pengungsi, sekarang belum kelihatan. Kami sendiri sudah mendistribusikan bahan-bahan makanan, makanan dan obat-obatan sudah ada stoknya di kecamatan, mudah-mudahan tidak hujan lagi jadi besok pun sebagian sudah bisa pulang," pungkas Marlan.
PRIMA MULIA
Berita terkait
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE
1 hari lalu
Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca SelengkapnyaTanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024
1 hari lalu
Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.
Baca SelengkapnyaBMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau
2 hari lalu
BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.
Baca SelengkapnyaRatusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam
2 hari lalu
Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.
Baca SelengkapnyaBNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu
2 hari lalu
BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaKetua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret
4 hari lalu
DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.
Baca SelengkapnyaBNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut
4 hari lalu
Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.
Baca SelengkapnyaData Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat
4 hari lalu
Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.
Baca SelengkapnyaAlasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara
5 hari lalu
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.
Baca SelengkapnyaAmerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T
5 hari lalu
Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.
Baca Selengkapnya