Biksu Ini Beri Maaf Anggota ISIS yang Pukul Dirinya  

Reporter

Kamis, 2 April 2015 14:59 WIB

Video ajakan bergabung dengan milisi ISIS Indonesia. youtube.com

TEMPO.CO, Malang - Pengurus Padepokan Dhammadipa Arama telah memaafkan pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia, Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal Al-Yemeni, yang memukul biksu Chandasilo.

Padepokan Dhammadipa Arama berlokasi di Jalan Ir Soekarno, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Di padepokan ini ada Vihara Dhammadipa Arama dan Sekolah Tinggi Agama Buddha Kertarajasa.

Kepala Vihara Dhammadipa Arama Banthe Khantidharo Mahathera sebelumnya tidak mengetahui nama pelaku pemukulan bila ISIS tak ramai diberitakan. Chandasilo sempat memberi tahu nama Salim saja. Ia agak kaget setelah tahu ternyata Abu Jandal adalah nama lain Salim. Chandasilo sendiri kini sudah setahun bertugas di Bali.

"Kami sudah memaafkan pelakunya sebelum ia meminta maaf di kantor polisi. Kami diajarkan untuk memaafkan perbuatan orang yang diliputi kegelapan batin. Kekerasan tak boleh dibalas dengan kekerasan," kata Khantidharo kepada Tempo, Kamis, 2 April 2015.

Salim Mubarok memukuli Chandasilo pada Rabu siang, 5 Februari 2015, di halaman parkir Kantor Imigrasi Kelas I Malang. Chandasilo langsung menelepon Khantidharo setelah dipukul Salim. Waktu itu Chandasilo hanya bersama seorang sopir.

Ia dibogem saat hendak memasuki mobil. Salim melayangkan satu pukulan saja yang mengenai kepala bagian kanan di atas telinga. Kepala Chandasilo hanya memar dan tidak berdarah.

Kemudian Chandasilo dan Salim dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Blimbing, Kota Malang. Salim mengaku memukul biksu karena dipicu sentimen teraniayanya muslim di Myanmar. Salim sempat diprotes karena tempat dan pelaku kejadian di Myanmar, kenapa biksu di Indonesia yang dipukul. Dendam tidak akan menyelesaikan masalah kekerasan.

Sumber-sumber Tempo di Kantor Imigrasi Kelas I Malang juga awalnya tidak mengenali Salim. Mereka mengenali nama dan foto Salim setelah diberitakan media massa hampir lima bulan kemudian. Waktu itu muncul video ajakan jihad di YouTube oleh seorang pemuda keturunan Arab asal Indonesia, plus berita "masjid ISIS" di Gang Makam, Dusun Sempu, Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Sebelum memukul, Salim datang ke Kantor Imigrasi Malang bersama seorang perempuan dewasa yang diduga istrinya dan tiga orang anaknya. Seingat mereka, Salim hendak mengurus pembuatan paspor bagi istri dan anak-anaknya.

Sumber Tempo yang lain menyebutkan Salim memiliki paspor bernomor A4311672 yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Malang, dengan masa berlaku mulai 20 Desember 2012 sampai 20 Desember 2017. Di halaman dua paspor ditulis nama Salim Mubarok dan lahir pada 25 Agustus 1977. Pada Mei 2014 atau tiga bulan setelah memukul Chandasilo, Salim dan keluarganya berangkat ke Suriah.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya