Ratusan Kiai Madura Deklarasi Tolak Wahabi dan ISIS  

Reporter

Kamis, 2 April 2015 13:30 WIB

Ratusan pelajar Indonesia menghadiri seminar mengenai seluk beluk ISIS di Aula Fakultas Syariah wa al-Qonun, Universitas Al Ahgaff, Tarim,> Hadhramaut yang diselenggarakan atas kerjasama PPI Hadhramaut, PCI NU Yaman, AMI Al Ahgaff, 30 Januari 2015. FOTO: PPI Hadhramaut

TEMPO.CO, Bangkalan - Ratusan kiai yang tergabung dalam Forum Ulama Bangkalan mendeklarasikan penolakan terhadap gerakan radikal Wahabi serta Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di aula Pondok Pesantren Nurul Kholil, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Kamis, 2 April 2015. "Deklarasi ini sebagai upaya dini mencegah gerakan radikal agar tidak muncul di Bangkalan," kata juru bicara Forum Ulama Bangkalan, KH Hasani Zubair.

Menurut Ketua Gerakan Pemuda Anshor Bangkalan ini, deklarasi yang dihadiri sekitar 200 kiai pesantren tersebut nantinya akan menjadi sebuah gerakan langsung di desa-desa. Setiap berdakwah, ujar dia, para kiai diwajibkan menyelipkan pesan-pesan kepada masyarakat tentang bahaya gerakan radikal. "Kiai harus memberikan penjelasan apa saja modus gerakan radikal itu, sehingga masyarakat tidak mudah terpengaruh," ucapnya.

Komandan Komando Distrik Militer Bangkalan Kolonel Infantri Sunardi Istanto menuturkan modus menebar paham radikal kini tidak melulu melalui forum resmi. Janjinya pun, kata dia, tidak lagi seputar masuk surga dan mati syahid.

Menurut dia, paham radikal kini disebar lewat hal-hal yang dekat dengan kebutuhan masyarakat, seperti media sosial dan selebaran. "Kalau bergabung, tidak lagi dijanjikan surga, tapi dijanjikan gaji besar dan kebutuhan hidupnya dipenuhi. Ini makin berbahaya," ujarnya.

Karena itu, Sunardi berharap ulama di Bangkalan ikut membantu pemerintah mencegah meluas penyebaran paham radikal. "Karena paham radikal bisa mengganggu stabilitas keamanan nasional," tuturnya.

Kementerian Agama akan memperketat pengawasan terhadap madrasah di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan mencegah bergabungnya siswa madrasah dengan ISIS.

"Ini ancaman bagi kita sebagai sebuah bangsa, karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat religius," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin seusai Rapat Senat Terbuka Wisuda IAIN Imam Bonjol, Padang, Selasa, 31 Maret 2015.

Menurut Lukman, umat Islam di Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kedamaian serta bisa hidup bersama di tengah keberagaman dan kemajemukan. Karena itu, ucap Lukman, paham ISIS bertolak belakang dengan paham yang sudah ratusan tahun berkembang di Indonesia itu.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya