TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Pengurus Pusat Muslimat Khofifah Indar Parawansah enggan menjelaskan arah dukungan PP Muslimat dalam Muktamar Nahdlatul Ulama yang akan dilaksanakan di Kabupaten Jombang.

"Kami kan tidak punya suara disana," kata Khofifah kepada wartawan usai menghadiri acara `Training of Trainer TOT Keuangan Digital dan Home Reading` di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya, Ahad 29 Maret 2015.

Khofifah hanya menjelaskan bahwa PP Muslimat dalam Muktamar NU yang ke 33 tersebut sebagai panitia penyelenggara. "Saya sebagai SC (Stering Comitte) di Muktamar ada yang bagian program juga ada Bu Mahfudhoh (salah satu pembina PP Muslimat)," kata dia.

Ketika ditanya kembali tentang siapa yang didukung oleh Muslimat dalam Muktamar tersebut, Khofifah hanya menjelaskan bahwa dirinya maupun PP Muslimat tidak mempunyai suara untuk memilih Ketua Pengurus Besar NU. "Sudah ya aku tidak punya suara," ujar dia yang kemudian langsung pergi meninggalkan wartawan yang mewawancarainya.

Muktamar NU Ke-33 akan digelar di Jombang, Jawa Timur, pada 1-5 Agustus 2015. Acara tersebut ditandai dengan Launching Sukses Muktamar NU Ke-33. Muktamar NU ke 33 akan menjadikan 4 pesantren di Jombang sebagai lokasi bersama. Keempat pesantren tersebut adalah Pondok Pesantren Tebu Ireng, Tambak Besar, Denanyar, dan Bahrul Ulum.

Sampai saat ini masih Said Aqil yang dipastikan maju kembali sebagai calon Ketua PB NU dalam Muktamar ke 33 tersebut. Said sendiri sebelumnya terpilih menjadi Ketua PBNU periode 2010-2015 dalam Muktamar NU Ke-32 di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan. Said menyisihkan calon Ketua Umum NU lain, Slamet Effendi Yusuf.

EDWIN FAJERIAL