Gus Dur Akan Hadiri Peringatan Proklamasi di Istana Merdeka
Reporter
Editor
Kamis, 11 Agustus 2005 14:03 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Presiden RI Abdurahman Wahid menyatakan kesediaannya memenuhi undangan Susilo Bambang Yudhoyono untuk memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI ke 60 di Istana Merdeka, 17 Agustus nanti. Alasan kesiapannya untuk datang adalah semata-mata persoalan kepatutan dan kesopanan. Namun ia tidak yakin mantan presiden yang lainnya bersedia memenuhi undangan tersebut. "Saya tidak yakin mantan presiden lain mau datang, tapi saya akan datang meski tanpa istri," ujar Abdurrahman yang lazim disapa Gus Dur seusai mengikuti apel kesetiaan terhadap NKRI, Pancasila, dan UUD 1945 di Tugu Proklamasi, Kamis (11/8). Dalam wawancara khusus dengan Tempo> kemarin, Presiden Yudhoyono mengungkapkan bahwa dirinya akan mengundang semua mantan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarga mereka pada 17 Agustus. Hal itu, kata dia, sebagai upaya menuju rekonsiliasi nasional. Mudah-mudahan mereka mau hadir, ujarnya. Soal rekonsiliasi antara elit bangsa, Gus Dur menilai tidak tepat jika hanya berupa undangan, karena hal itu tidak akan berpengaruh pada kondisi bangsa. Menurut pengertiannya, rekonsiliasi akan tercapai jika orang yang salah diadili, dihukum. Baru kemudian bisa dimaafkan, lha saya enggak salah kok diajak rekonsiliasi," imbuhnya. Sementara itu, Guruh Soekarno Putra meminta wartawan menanyakan langsung apakah kakaknya, Megawati akan memenuhi undangan Presiden Yudhoyono tersebut. "Saya belum tahu, kalau pun ada undangannya pasti dipelajari, lebih baik tanya Megawati langsung," tukasnya sambil meninggalkan Tugu Proklamasi Jakarta. Rengga Damayanti
100 Hari Pertama, Anies-Sandi Dorong Rekonsiliasi dan Komunikasi
2 Juni 2017
100 Hari Pertama, Anies-Sandi Dorong Rekonsiliasi dan Komunikasi
Sudirman mengatakan pada hari pertama menduduki kursi gubernur-wakil gubernur, Anies-Sandi mendorong rekonsiliasi dan komunikasi agar suasana kondusif.