Jemaah Ini Akui Rekrut WNI Pro-ISIS ke Suriah

Reporter

Rabu, 18 Maret 2015 04:25 WIB

Coretan di tembok yang menyatakan dukungan warga dari Indonesia kepada Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di wilayah Tipes, Baron, Jawa Tengah, 4 Agustus 2014. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Advokasi Jemaah Ansharut Tauhid (JAT) Nanang Ainur Rofiq membenarkan adanya deklarasi sebagian anggota kelompoknya dan beberapa lembaga dakwah lain untuk mendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Menurut dia, deklarasi itu dilakukan untuk membentuk suatu lembaga baru, yaitu Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

"Memang ada deklarasi mendukung kekhalifahan dengan maksud memperjuangkan ideologi Islam," kata Nanang saat dihubungi, Selasa, 17 Maret 2015. "Deklarasi itu dilakukan belum lama ini."

Menurut Nanang, JAD merupakan wadah bagi para pendukung ISIS yang sebelumnya tersebar di berbagai wilayah. "Semacam pemersatu bagi sesama pendukung pembentukan negara Islam. Rencananya sudah lama, tapi baru sekarang dideklarasikan,' ujarnya.

Nanang juga mengatakan JAD difungsikan untuk merekrut orang yang akan diterbangkan ke Suriah dan beberapa negara di Timur Tengah untuk bertempur bersama pasukan ISIS. Namun dia membantah rekrutmen yang dilakukan JAD mengandung unsur paksaan.

"Kami sebelumnya memberikan pemahaman dulu mengenai konsep-konsep perjuangan kekhalifahan kepada para anggota," ujarnya. "Jika mereka tidak setuju dengan konsep dan cara kami, ya kami sama sekali tidak memaksakan mereka yang tidak ingin berangkat. Ini kesukarelaan saja."

Nanang enggan menjelaskan lebih rinci di kelompok mana anggota rekrutan JAD yang diterbangkan ke Suriah itu bergabung.

JAD, kata Nanang, masih dalam tahap penjajakan secara struktural. Deklarasinya pun hanya dihadiri beberapa anggota. "Susunan ketuanya juga belum digodok, karena masih ada beberapa perbaikan lagi," ujarnya.

REZA ADITYA

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya