Sebelum Terbunuh, Tari Arizona Minta Cuti Mengurus Anak

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 17 Maret 2015 15:43 WIB

Tari Arizona, pegawai Pengadilan Tinggi Pontianak, yang menjadi korban pembunuhan. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Pontianak - Sebelum ditemukan tewas, Tari Arizona sempat izin cuti kepada atasannya untuk mengurus anaknya di Jakarta. Selama ini, janda 25 tahun itu menyerahkan sang anak untuk diasuh ayah dan ibunya. "Orang tuanya pergi umrah, sehingga Tari mengasuh anaknya di Jakarta," kata Sab'al Anwar, panitera pengganti di Pengadilan Tinggi Pontianak, saat ditemui di kantornya, Selasa, 17 Maret 2015.

Menurut Anwar, Tari bahkan meminta cuti tambahan karena masih ingin berkumpul bersama keluarga sepulang orang tuanya dari Tanah Suci. Anwar tidak menyebut detail kapan Tari meminta izin cuti. Namun, di kalender meja kerjanya, Tari tampak menandai 3 Maret 2015. Agaknya, tanggal itu hari kepulangan Tari ke Pontianak. Tanggal 5 Maret 2015, Tari tercatat kembali bekerja seperti biasa.

Tari ditemukan tewas mengenaskan di kediamannya, Jalan Tani Makmur, Kota Baru, Pontianak Selatan, Rabu, 11 Maret 2015, pukul 07.24. Penyelidik menemukan Tari telungkup di belakang kursi tamu dengan tengkorak remuk berlumuran darah dan mulut dililit lakban. Tangan korban juga terikat ke belakang. Dia ditemukan tanpa baju atasan dan hanya menggunakan penutup dada.

Kepolisian Resor Kota Pontianak menemukan gambaran aktivitas Tari pada menit-menit sebelum dia terbunuh dengan luka sabetan dan pukulan pada tubuhnya. Kondisi pintu di kediaman Tari tidak ada kerusakan. "Saya belum bisa ungkap, apakah Tari yang membukakan pintu atau tidak, masih didalami," ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pontianak Komisaris Polisi Andi Yul Lapawesean, Senin, 16 Maret 2015.

Andi Yul menuturkan pihaknya harus berhati-hati dalam menyimpulkan kasus yang menggemparkan warga Pontianak itu. Namun sumber Tempo mengatakan hasil olah TKP menunjukkan Tari tampak menikmati makan malam bersama seseorang menjelang kematiannya. Polisi memasukkan sisa-sisa makan malam itu ke plastik putih untuk dijadikan barang bukti.

Tidak adanya saksi mata menyebabkan aparat kepolisian memperkuat informasi di tempat kejadian perkara. Jejak-jejak sepatu pria juga ditemukan, yang diyakini sebagai milik pembunuh pegawai Pengadilan Tinggi Pontianak itu. "Memang jejak-jejak sepatu itu yang kami cocokkan dengan milik seorang teman dekat korban," ujar Andi Yul, Sabtu, 14 Maret 2015.

Saat olah tempat kejadian perkara yang kembali digelar Sabtu pagi hingga tengah hari lalu, polisi menggunakan sepasang sepatu biru sebagai pembanding untuk diendus anjing pelacak. Sebuah tapak sepatu pria berukuran 39-40 juga menjadi acuan dan telah diolah tim Forensik Polda Kalimantan Barat. "Identitas pemilik jejak belum bisa diungkap," tutur Andi.

Polisi pun sudah mengantongi identitas pria yang tampak dalam rekaman kamera pengintai kantor Pengadilan Tinggi Pontianak beberapa jam sebelum Tari terbunuh. Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System Polda Kalbar juga tampak mengambil sidik jari pada pegangan pintu di bagian dalam dan luar rumah korban.

"Kami masih mengolah lebih lanjut dari alat bukti berupa lakban dan balok kayu. Senjata tajam yang digunakan pembunuh juga masih dicari," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Barat Komisaris Besar Polisi Hary Sudwidjanto. Dari olah TKP, penyidik membawa barang yang diduga terkait dengan kematian Tari.

Dari kediaman Tari, polisi membawa kantong plastik putih berisi beberapa benda. Dalam olah TKP tersebut, hadir anggota keluarga korban, yakni Randa, sepupu korban; Jaka Suryana, paman korban; dan Muhammad Taufik, ayah korban. "Saya mendoakan kepolisian segera mendapatkan pembunuh anak saya," ujar Taufik. Sejauh ini, penyelidik sudah memeriksa 16 saksi, termasuk rekan-rekan korban.

ASEANTY PAHLEVI | BC

Berita terkait

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

32 menit lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

4 jam lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

4 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

23 jam lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

23 jam lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

23 jam lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

1 hari lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

1 hari lalu

Hotman Paris Sebut Aparat Desa Seharusnya Tahu Keberadaan 3 DPO Pelaku Pembunuhan Vina

Hotman Paris menemui ayah, ibu dan adik korban. Pengacara itu menyebut aparat desa seharusnya tahu keberadaan 3 DPO pelaku pembunuhan Vina.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

1 hari lalu

Bareskrim Turunkan Tim Ikut Memburu 3 Tersangka Pembunuh Vina

Bareskrim akan membantu Polda Jawa Barat untuk memburu tiga tersangka pembunuh Vina yang hingga kini belum tertangkap.

Baca Selengkapnya