Warga Keluhkan Beras Raskin Berkutu dan Bau Apek  

Reporter

Senin, 16 Maret 2015 22:21 WIB

Anak-anak membawa jatah beras Raskin yang dibagikan gratis di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat (23/5). Setiap rumah mendapat jatah beras sebanyak 2 kg. Warga mendapat jatah Raskin setiap satu bulan sekali. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Malang - Warga penerima beras miskin (raskin) mengeluhkan beras kualitas buruk karena berkutu, hancur, dan bau apek. Meski tak layak konsumsi sebagian warga terpaksa tetap mengkonsumsinya dengan cara dioplos.

Sebanyak enam keluarga di RT 4 RW 1, Kelurahan Gadingkasri, Kota Malang, yang menerima beras berkualitas buruk itu, mengaku sebelumnya kualitas raskin yang diterima cukup bagus. "Selama setahun ini ya baru sekali ini kualitasnya buruk," kata koordinator pembagian raskin setempat, Masnuri, Senin, 16 Maret 2015.

Beras sudah ditampung di kelurahan dan dibagikan kepada penerima raskin. Saat di rumah, katanya, sebagian warga tetap mengkonsumsi beras tak layak tersebut dengan dioplos beras yang kualitasnya lebih bagus. Warga menerima raskin sebanyak 15 kilogram seharga Rp 1.600 per kilogram.

Salah seorang penerima raskin lainnya, Ningrum, mengaku menyiasati beras raskin agar layak dikonsumsi dicampur dengan beras kualitas bagus. Perbandingannya empat kilogram beras bagus dengan satu kilogram raskin. "Baunya apek, rasanya tak enak. Tapi bagaimana lagi? Ya tetap dimakan," kata Ningrum.

Ia mengaku telah melaporkan kualitas raskin jelek ke kelurahan. Tapi, Lurah Gadingkasri Prasetyo Mulyo mengaku tak pernah mendapat keluhan soal kualitas raskin. Raskin, katanya, didatangkan dari gudang Perum Bulog subdivisi regional Malang. "Jika jelek silakan lapor," katanya.

Kepala Perum Bulog Subdivisi Regional Malang Arsyad malah mengaku banyak menerima pengaduan kualitas raskin buruk. Beras raskin seharusnya telah melalui uji tanak untuk mengetahui kadar protein dan vitamin. Komposisi raskin terdiri dari 20 persen menir dan patahan 20 persen. "Warga Kelurahan Jodipan dan Bandulan juga mengeluh kualitas beras jelek. Tapi sudah diganti beras yang lebih baik," ujarnya.

Bulog menerima pengaduan melalui masing-masing kelurahan. Selanjutnya petugas akan mengecek di lapangan. Jika menemukan beras jelek akan diganti dengan beras yang lebih layak.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

1 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

2 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

4 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

4 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

4 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

13 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

13 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

14 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

14 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya