'Jihad Bintang Lima' di Turki, Apa Maksudnya?  

Reporter

Sabtu, 14 Maret 2015 14:34 WIB

Sejumlah keluarga berziarah ke makam keluarganya yang tewas saat bergabung dengan pasukan Kurdis untuk melawan Negara Islam (IS) di Kobani, Suriah, 11 Oktober 2014. AP/Lefteris Pitarakis

TEMPO.CO, Jakarta - Para pelajar Indonesia, baik yang setingkat sekolah menengah atas (hafal Al-Quran) maupun mahasiswa, di Turki punya kode untuk mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dengan kelompok radikal, seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"'Jihad bintang lima', begitu sebutan di sana," kata pegiat nilai-nilai Islam damai Gusdurian di Turki, Muhammad Syauqillah, kepada Tempo, Jumat malam, 14 Maret 2015.

Mereka dikategorikan sepenuhnya menerima nilai-nilai Islam yang tidak toleran terhadap agama lain, bahkan terhadap Islam yang mengajarkan jalan damai.

Syauqillah mengatakan mereka yang melakukan jihad bintang lima mudah diidentifikasi karena sangat tertutup (antisosial) dan menolak diajak berdiskusi secara terbuka. Selain tertutup, kata kandidat doktor di Universitas Marmara ini, mereka biasanya menyukai game perang online yang menunjukkan bahwa mereka memiliki watak suka kekerasan. Mereka menjalani proses radikalisasi di Indonesia. "Jadi bukan di Turki radikalnya," ujarnya.

Sekitar 1.000 warga Indonesia menuntut ilmu di Turki. Mereka menerima beasiswa dari pemerintah Turki atau lembaga pendanaan swasta.

Ia memperkirakan lebih dari 150 warga negara Indonesia telah bergabung dengan ISIS di Suriah melalui Turki. Di antara mereka ada yang melalui jalur ilegal (kacak, dalam bahasa setempat). "Tapi ada laporan mengatakan sudah 500 warga Indonesia bergabung dengan ISIS, sementara aparat kita menyebut 50 orang," kata Syauqillah.

MARIA RITA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya