TNI Gerebek Gudang Pupuk Oplosan di Sidoarjo  

Reporter

Jumat, 13 Maret 2015 18:25 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Sidoarjo - Aparat gabungan dari Komando Distrik Militer 0816/Sidoarjo, Kepolisian Sektor Tanggulangin, dan Dinas Pertanian Kabupaten Sidoarjo menggerebek gudang penyimpanan pupuk bersubsidi oplosan di Desa Randegan, Kecamatan Tanggulangin, Jumat, 13 Maret 2015.

Komandan Komando Distrik Militer Sidoarjo Letnan Kolonel Bambang Utomo mengatakan gudang tersebut dipakai tempat mengoplos pupuk bersubsidi yang dicampur beberapa bahan lain, antara lain asam fosfat, pupuk Poska bersubsidi, fosfat alam, dan kapur. "Semua bahan itu dicampur dan diaduk menggunakan mesin khusus, setelah itu baru dikemas lagi untuk dijual," ujarnya.

Melalui cara itu, ucap dia, pelaku bisa mendapatkan keuntungan besar karena semua bahan campuran itu harganya murah. Walaupun harganya di pasaran lebih miring, kandungan pupuk oplosan itu justru merugikan petani. "Kasihan petaninya, karena dapat mempengaruhi hasil panen mereka," tuturnya.

Menurut Bambang, penggerebekan itu berawal ketika aparat menghentikan satu unit truk dengan nomor polisi H-1764-BH yang tengah mengangkut pupuk di Jalan Kalisampurno, Tanggulangin. Truk warna hijau itu mengangkut 10 ton pupuk bersubsidi merek Mahkota Daun dan hendak dikirim ke Pelabuhan Tanjung Perak melewati jalan bebas hambatan Sidoarjo-Surabaya.

"Selanjutnya kami melakukan penelusuran dan menemukan gudang milik Tjujun, warga Desa Sumorame, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo," kata Budi.

Saat penggerebekan, ujar dia, ditemukan 50 ton pupuk oplosan yang sudah dikemas dan sudah siap jual. Selain itu, terdapat 19 jeriken asam fosfat, 50 kilogram fosfat alam, 50 karung pupuk Poska, 2 unit mesin pengoplos, serta 50 karung kapur yang dijadikan bahan campuran. "Semua barang bukti ini kami sita dan sudah dijaga oleh petugas," ucapnya.

Bambang menuturkan, berdasarkan data sementara, pemilik gudang menjalankan praktek tak jujur sejak 2012. Pelaku juga memiliki satu gudang lagi di lingkar timur Sidoarjo yang digunakan untuk tempat menyimpan puluhan ton pupuk oplosan. Gudang itu pun kini telah dijaga petugas supaya pupuknya tidak disalurkan ke luar pulau.

"Kami tidak main-main menindak penyimpangan pupuk oplosan ini, karena ini perintah langsung dari Presiden Jokowi untuk swasembada pangan," tuturnya.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita terkait

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

23 Juli 2018

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Baca Selengkapnya

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

23 Juli 2018

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

22 Juli 2018

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

22 Juli 2018

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

Letnan Satu Cpn Alexius Darma menceritakan pengalamannya berlatih menerbangkan Helikopter Apache AH-64E tanpa melihat.

Baca Selengkapnya

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

22 Juli 2018

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

Para teknisi belajar mengenai seluk beluk helikopter Apache selama 6 sampai 8 bulan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

21 Juli 2018

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

TNI AD mengandangkan delapan Helikopter Apache AH-64E terbarunya di Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani.

Baca Selengkapnya

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

21 Juli 2018

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

Penerbang TNI AD yang telah menjalani pelatihan di Amerika selama 10 bulan sudah punya kemampuan menerbangkan Helikopter Apache.

Baca Selengkapnya

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

21 Juli 2018

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

Dibandrol dengan harga Rp 500 juta, helm pilot Helikopter Apache memiliki teknologi mutakhir. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

21 Juli 2018

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

Kecanggihan helikopter Apache AH 64 milik TNI Angkatan Darat tidak hanya terletak pada unitnya. Helmnya pun canggih.

Baca Selengkapnya