Jalur Selatan Jawa Timur Dituding Memicu Bencana Ekologi

Reporter

Kamis, 12 Maret 2015 13:46 WIB

Sebuah kendaraan alat berat digunakan untuk menyingkirkan longsoran berupa batu cadas di jalur lintas selatan Lumajang, Malang, Jawa Timur. Kamis (14/2). ANTARA/Cucuk Donartono

TEMPO.CO, Batu - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur mengkhawatirkan pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) akan memicu bencana ekologi. Mereka menunjuk sepanjang pesisir selatan Jawa yang meliputi hutan lindung dan telah berperan sebagai kawasan penyangga.

"Ancaman deforestasi dan bencana ekologi di depan mata," kata Direktur Eksekutif Walhi Jawa Timur Ony Mahardika dalam Konferensi Masyarakat Sipil di Batu, Jawa Timur, Kamis, 12 Maret 2015.

Dampak bencana yang nyata, menurut Ony, adalah JLS membelah kawasan hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani. Hutan lindung menjadi rusak sehingga menyebabkan ancaman terhadap keseimbangan ekosistem. "Jika JLS terhubung mulai Banyuwangi hingga Pacitan maka akan mempercepat alih fungsi hutan menjadi industri, tambang, dan permukiman," kata dia.

Alih fungsi hutan berarti ancaman terhadap fungsi cadangan air dalam tanah pula. Sementara saat ini, Ony menambahkan, sepanjang pesisir selatan Jawa telah mengalami eksploitasi dari sejumlah perusahaan tambang pasir besi yang diduganya tak berizin pula.

"Penambangam pasir besi telah merusak lingkungan dengan limbah debu dan limbah lain hasil produksi tambang," katanya menambahkan, "Selain itu akan menimbulkan dampak sosial seperti konflik tanah, yang berujung pelanggaran hak asasi manusia."

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menjelaskan jika pembangunan JLS untuk menekan kesenjangan pembangunan di wilayah selatan dan utara Jawa Timur. Kawasan selatan dinilainya masih minim infrastruktur dan tergolong kawasan dengan tingkat perekonomi rendah.

Gus Ipul--sapaan Saifullah--menjelaskan, tahun ini dianggarkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk percepatan proyek pembangunan JLS. Total JLS sepanjang 6.800 kilometer dengan lebar 40 meter.

Namun, sejak sepuluh tahun lebih pembangunan JLS terkendala pembebasan lahan. Sekitar 80 persen jalur telah terbangun. Sedangkan pembebasan lahan hutan Perum Perhutani terhambat lantaran harus mendapat izin dari direksi Perum Perhutani.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

5 hari lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Koneksikan Jalan Pesisir Utara ke Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta, Pemkab Tangerang Gelontorkan Rp 40,2 Miliar

38 hari lalu

Koneksikan Jalan Pesisir Utara ke Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta, Pemkab Tangerang Gelontorkan Rp 40,2 Miliar

Pemkab Tangerang menggelontorkan dana Rp 40,2 miliar untuk mengkoneksikan jalan di pesisir utara Tangerang ke Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

47 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

57 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Fasilitasi Akses, Pemkab Kediri Perluas Jalan Menuju Bandara

24 November 2023

Fasilitasi Akses, Pemkab Kediri Perluas Jalan Menuju Bandara

Pemerintah Kabupaten Kediri melakukan percepatan pembangunan prasarana menuju bandara.

Baca Selengkapnya

Perjuangan Bupati Arief Rohman Membangun Jalan Randublatung-Getas

8 November 2023

Perjuangan Bupati Arief Rohman Membangun Jalan Randublatung-Getas

Pembangunan ruas jalan Randublatung - Getas yang nantinya bisa mempermudah akses masyarakat dari Blora menuju Ngawi, Jawa Timur dan sebaliknya, sudah mulai dilakukan.

Baca Selengkapnya

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

9 Oktober 2023

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memberikan tanggapan kritis terhadap proyek Rempang Eco City dan konflik di Seruyan.

Baca Selengkapnya