Unjuk Rasa Warga Konawe Kepulauan Berujung Kerusuhan

Reporter

Senin, 9 Maret 2015 19:45 WIB

Ilustrasi Kebakaran. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Kendari - Aksi unjuk rasa ratusan warga Desa Polara dan Tondongito, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara di perusahaan pertambangan PT Derawan Berjaya Mining berujung ricuh, Senin, 9 April 2015.

Warga membakar sejumlah fasilitas, mulai dari kompleks kantor sampai peralatan produksi. Namun perilaku anarkistis ini tidak sampai menimbulkan jatuhnya korban jiwa.

Dari informasi yang dihimpun Tempo, suasana di lokasi pertambangan masih mencekam. Karyawan perusahaan yang sudah berdiri selama sembilan tahun di Wawonii Tenggara itu kocar-kacir menyelamatkan diri meninggalkan pabrik.

Amuk warga di kompleks pertambangan Derawan Berjaya Mining tersebut dipicu oleh penolakan terhadap kegiatan perusahaan yang dinilai sudah menimbulkan dampak negatif berupa rusaknya lingkungan.

"Kami terancam, kondisi lingkungan kami sudah tidak nyaman lagi. Sekarang ini pengikisan pantai, bisa jadi perkampungan akan rusak," ungkap salah seorang pengunjuk rasa yang enggan menyebutkan namanya.

Menurut dia warga Polara dan Tondongito resah dengan kehadiran perusahaan pertambangan pasir crom ini. Perusahaan yang semula diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan warga ini, kata dia, ternyata hanya memberikan dampak buruk berupa rusaknya lingkungan.

"Janji kepada masyarakat tak kunjung ditepati. Sudah delapan tahun perusahaan tinggal di tempat ini, tapi hak-hak yang diminta masyarakat tidak dipenuhi," ujarnya.

Kapala Kepolisian Sektor Waworete, Wawonii Tenggara, Inspektur Dua La Ondo mengatakan awalnya unjuk rasa warga bertujuan menagih janji perusahaan terhadap penyediaan listrik, air bersih dan beasiswa itu berlangsung tertib. Demonstrasi itu sudah ketiga kalinya dilakukan warga.

"Demo awalnya berlangsung aman, warga bernegosiasi di depan pintu dengan saptam. Tiba-tiba dari arah pinggir laut ada 30 orang pakai topeng langsung menyerbu dan membakar perusahaan," ujar La Ondo.

Menurut La Ondo, demonstran membakar tiga unit eskavator, enam unit dump truck roda delapan, dan dua mesin pembangkit listrik. Kompleks perusahaan yang turut dirusak warga rata dengan tanah dan sebagian smelter terbakar.

Aksi warga tidak bisa dicegah lantaran personil keamanan sangat minim. "Personil baru tiba dari Kendari terdiri Brigade Mobil dan TNI Angkatan Laut," kata dia.

ROSNIAWANTY FIKRI

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

49 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

53 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

59 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

4 Maret 2024

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya