Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan menjadi juru kampanye Partai Amanat Nasional di Lapangan Enggal, Bandar Lampung, (26/3). Tempo/Nurrochman Arrazie
TEMPO.CO, Yogyakarta - Dukungan pengurus Partai Amanat Nasional wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta kepada Zulkifli Hasan untuk menjadi Ketua Umum PAN periode 2015-2020 salah satunya berlatar masa depan politik PAN ke depan.
"Melalui Bang Zul (Zulkifli Hasan), kami mendukung adanya percepatan menggelar konvensi pencalonan presiden menghadapi Pemilu 2019," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah PAN Gunungkidul Doddy Wijaya, Kamis, 26 Februari 2015.
Doddy menuturkan rencana percepatan konvensi capres dari PAN itu sudah disepakati para pendukung Zulkifli akan digelar pada 2017. Hal itu terungkap dalam konsolidasi PAN yang digelar di Yogyakarta dua hari terakhir, menjelang kongres Bali. Zulkifli Hasan yang memimpin langsung konsolidasi di Yogyakarta ini soal strategi PAN ke depan.
Percepatan konvensi dibutuhkan mengingat pemilu legislatif akan bersamaan dengan jadwal pemilu presiden pada 2019. Hal ini merujuk pada Undang-Undang Pemilu Presiden yang diputuskan Mahkamah Konstitusi awal 2014.
Namun Doddy membantah jika percepatan konvensi itu nanti untuk menyiapkan Zulkifli sebagai capres dari PAN. Menurut dua, Ketua Umum PAN tak otomatis akan diberi mandat maju dalam pencalonan presiden.
"Dan dalam konvensi ini, kami harap sudah ada perubahan soal anggaran dasar partai, khususnya untuk mewujudkan otonomi kewenangan bagi pengurus daerah," ucap Doddy.
Dalam hasil konsolidasi partai di Yogyakarta, tutur Doddy, salah satu klausul anggaran dasar PAN yang harus diubah jika Zulkifli terpilih menjadi Ketua Umum PAN adalah soal perubahan peran Dewan Pimpinan Pusat.
"DPP tidak lagi sebagai sentral pemegang kebijakan dan yang dilayani daerah. Tapi, sebaliknya, DPP-lah pelayan daerah yang harus sering turun ke bawah," kata Doddy.