Bambang Widjojanto: Jangan Beri Cek Kosong Pimpinan KPK

Reporter

Senin, 23 Februari 2015 02:21 WIB

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bambang Widjojanto (kiri) memasang plang di pos pengamanan lalu lintas Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 22 Februari 2015. Bersama ratusan akademisi alumni dari Universitas Indonesia, IPB, ITB dan lainnya mendukung gerakan "Save KPK". TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto optimistis dua pelaksana tugas pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki dan Indriyanto Seno Adji bisa memimpin komisi itu. Namun, menurut dia, optimisme terhadap dua pimpinan sementara komisi anti-rasuah itu harus disertai dengan adanya pengawasan.

"Optimisme harus dihidupkan namun jangan hanya sekedar memberikan cek kosong, harapan palsu," ujarnya di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad, 22 Februari 2015.

Bambang mengatakan siapa pun yang menjadi pelaksana tugas pimpinan KPK seharusnya dipastikan tak terlibat dengan konflik kepentingan. Dia menjelaskan, jika ia pernah mengalami perisakan saat memimpin komisi itu. "Karena saya pernah punya pengalaman jadi lawyer, pengacara, saya terus-menerus dirisak, dan saya tak mau pemimpin KPK yang baru mengalami hal yang sama," kata dia.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo melantik Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Johan Budi sebagai pimpinan sementara KPK. Tak hanya melantik pimpinan KPK sementara, Jokowi juga memberhentikan sementara Abraham Samad dan Bambang Widjojanto hingga kasus yang membelit keduanya selesai.

Pemimpin sementara KPK, kata Bambang, harus segera mensinergikan seluruh kekuatan penegak hukum. Menurut dia, pelaksana tugas pimpinan lembaga anti rasuah itu bisa mensinergikan lembaga penegak hukum dengan metode equal treatment, perlakuan yang sama. "Jangan ada diskriminasi lagi," katanya.

Selain itu, Bambang menganjurkan pimpinan KPK yang baru harus segera membuat program-program strategis yang bersinergi dengan lembaga penegak hukum yang lainnya. Namun dia enggan menyebutkan program-program strategis apa saja yang bisa dicanangkan oleh pemimpin sementara itu.

GANGSAR PARIKESIT

Berita terkait

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

2 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

3 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

5 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

5 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

7 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

8 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

18 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

18 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

21 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

21 jam lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya