Dwi Ria: PDIP Siap Jaga Jokowi di Parlemen

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 22 Februari 2015 05:29 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat melakukan konperensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, 18 Februari 2015. Presiden Jokowi mengumumkan tiga nama Plt pimpinan KPK, Taufiqurrahman Ruki, Indriyanto Senoadji, dan Johan Budi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Dwi Ria Latifa, mengklaim fraksinya akan memperjuangkan semua pilihan dan kebijakan Presiden Joko Widodo di Parlemen, Senayan.

Sikap ini sendiri adalah instruksi langsung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri setelah Jokowi membatalkan pelantikan Budi Gunawan menjadi Kepala Kepolisian RI.

"Saya bertemu langsung dengan beliau (Megawati). PDIP akan mendukung penuh semua keputusan Jokowi sebagai presiden dari PDIP. Beliau juga mengatakan tak mau kisruh ini terus berlanjut," ucap Dwi saat dihubungi, Sabtu, 21 Februari 2015.

Dwi menuturkan PDIP sebenarnya kecewa terhadap keputusan Jokowi membatalkan Budi meski sudah ada putusan praperadilan. Namun PDIP menyadari perannya untuk menjaga Jokowi agar terus memimpin dan memperbaiki Indonesia selama lima tahun mendatang.

PDIP beralasan, sikapnya untuk kukuh mengusung Budi semata karena tidak mau Jokowi terjebak dalam permainan politik, yang membuka ruang impeachment. PDIP takut Jokowi mengeluarkan kebijakan yang justru menjadi bumerang di Parlemen, karena suara PDIP hanya 193 orang.

"Jadi, jangan diartikan kritik dan masukan kami (PDIP) untuk Presiden itu sebagai bentuk intervensi. PDIP mau menjaga Jokowi," ujarnya.

Soal pencalonan Badrodin Haiti, mengklaim PDIP akan mendukung pengajuan tersebut. Menurut Dwi, sejumlah mendapat pengamat ada yang menuding PDIP menjadi aktor utama penjegalan di Parlemen.

Meski demikian, Dwi juga menyatakan belum mengetahui detail langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan PDIP untuk meloloskan Badrodin.

Termasuk langkah apa untuk menjaga Jokowi dari tudingan dan dorongan fraksi lain soal pelanggaran konstitusi dan Undang-Undang Kepolisian dalam pencalonan tersebut.

"Nanti saja, kita menunggu 23 Maret besok," ujar Dwi.

FRANSISCO ROSARIANS





Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

6 jam lalu

Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

Presiden Jokowi menerapkan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan. Dirut BPJS Kesehatan klaim pihak rumah sakit sudah siap.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

7 jam lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

9 jam lalu

Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Dilanjutkan sampai Desember 2024

Dalam Pilpres 2024, pemberian bansos beras oleh Jokowi dikritik lawan politik hingga kelompok sipil sebagai upaya cawe-cawe.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

10 jam lalu

Pansel KPK Jadi Ujian Terakhir Presiden Jokowi, Memperbaiki atau Merusak?

Sejumlah pihak menyatakan pembentukan Pansel KPK menjadi ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi. Pemberantasan korupsi semakin suram?

Baca Selengkapnya

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

12 jam lalu

Jokowi Jadi Presiden Kedua setelah Gus Dur Sambangi Kabupaten Muna

Keterangan tertulis Sekretariat Presiden menyebut Jokowi disambut lautan masyarakat saat meninjau Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

12 jam lalu

Jokowi Resmi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Ini Penggantinya

Jokowi resmi menghapus sistem kelas melalui Perpres Nomor 59 tahun 2024 tentang Jaminan Kesehatan atau BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

13 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

Novel Baswedan menilai dalam proses pemilihan Pansel KPK akan terlihat ada atau tidaknya keinginan Jokowi memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

13 jam lalu

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Program Terdekat Minta Penegak Hukum Adili Jokowi

Partai Negoro yang didirikan Faizal Assegaf dan kawan-kawan diluncurkan kemarin. Program jangka pendek mereka minta penegak hukum adili Jokowi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

13 jam lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

14 jam lalu

Jokowi Akan Umumkan Pansel KPK, Ini Aturan Pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK

Jokowi akan umumkan Pansel KPK bulan ini. Apa itu Pansel KPK dan bagaimana aturan mengeenai pembentukannya?

Baca Selengkapnya