Eks Panglima TNI Ingin Ungkap Dalang Peneror KPK  

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 12 Februari 2015 17:47 WIB

Endriartono Sutarto di acara Diskusi Integrasi Ekonomi Asean 2015 yang di selenggarakan oleh Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT) bekerjasama dengan irai di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, 23-5, 2012. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Endriartono Sutarto mengaku tahu dalang utama teror terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang muncul setelah KPK menetapkan Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka. Tapi dia enggan menyebutkan nama dalang itu. "Saya tak bisa buka ke publik. Tentu tak bisa dibuka di sini. Tapi saya akan terus memantau," katanya di kantor KPK, Kamis, 12 Februari 2015.

Menurut Endriartono, Presiden Joko Widodo bisa memerintahkan TNI melindungi KPK dari teror, dan bahkan dari ancaman penggeledahan untuk menyelamatkan berkas perkara penyelidikan dan penyidikan yang disimpan di gedung KPK. Saat ini KPK tengah mengusut banyak kasus besar, seperti dugaan korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia. Endriartono menyebutkan TNI tak segan-segan melindungi KPK jika ada perintah Jokowi. "Yang terbaik adalah TNI dikerahkan melalui instruksi presiden."

Endriartono meminta Jokowi bergerak cepat. Teror terhadap KPK, kata dia, baru bisa selesai setelah Jokowi mengambil keputusan tegas. "Tidak menunggu sampai berlarut-larut dan situasi semakin buruk," ujarnya. Dia memprediksi masyarakat semakin pesimistis serangan terhadap KPK segera selesai. Endriartono menghabiskan waktu hampir dua jam dalam pertemuan dengan empat pimpinan KPK, yaitu Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain.

Endriartono mengatakan punya pengalaman mengawal KPK dalam kasus "Cicak vs Buaya". "Tapi kali ini situasinya lebih kompleks, lebih berat," ujarnya. Penyidik, pegawai, dan keluarga pegawai KPK, menurut Endriartono, tidak boleh sampai merasa ketakutan. Apalagi, dia menilai, penyidik merupakan ujung tombak KPK dalam penuntasan sejumlah kasus kakap. "Teror itu alat," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan penyidik dan pegawai lembaganya mendapat teror bermacam-macam. Salah satunya ancaman pembunuhan. Teror ini muncul setelah KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka. "Tingkat teror dan ancaman yang terjadi saat ini sangat eskalatif karena menyangkut nyawa," kata Bambang saat menggelar konferensi pers di kantor KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Februari 2015.

Teror yang diterima KPK saat ini, menurut Bambang, bukan teror biasa. "Ancaman seperti ini sudah sering terjadi, tapi yang sekarang harus diberi konteks bahwa ini rangkaian, ada sesuatu sistematis yang terjadi," katanya. Adapun KPK menyangka Budi melanggar undang-undang antikorupsi. Dia diduga menerima gratifikasi dan suap saat menjadi Kepala Biro Pembinaan Karier Mabes Polri. Setelah Budi menjadi tersangka, Polri menetapkan Bambang Widjojanto sebagai tersangka kasus pemberian keterangan palsu di pengadilan.

MUHAMAD RIZKI

Berita terkait

Pengamat: Anggota Pansel KPK Harus Bersih dari Genealogi Politik

43 menit lalu

Pengamat: Anggota Pansel KPK Harus Bersih dari Genealogi Politik

Anggota Pansel KPK diminta agar bersih dari genealogi politik.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, Jaksa KPK Hadirkan Delapan Pejabat Kementan Sebagai Saksi

3 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, Jaksa KPK Hadirkan Delapan Pejabat Kementan Sebagai Saksi

Semua saksi yang akan dihadirkan dalam sidang hari ini adalah bawahan Syahrul Yasin Limpo semasa jadi Menteri Pertanian.

Baca Selengkapnya

Rahmady Effendy Akui Dibebastugaskan dari Jabatan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Usai Dilaporkan ke KPK

3 jam lalu

Rahmady Effendy Akui Dibebastugaskan dari Jabatan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Usai Dilaporkan ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membenarkan dirinya saat ini telah dibebastugaskan dari jabatannya lantaran sedang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Kasus TPPU yang Menjerat Abdul Ghani Kasuba Eks Gubernur Maluku Utara

4 jam lalu

Rangkaian Kasus TPPU yang Menjerat Abdul Ghani Kasuba Eks Gubernur Maluku Utara

KPK kembali menetapkan eks Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba sebagai tersangka dalam kasus dugaan TPPU dengan nilai mencapai Rp 100 miliar.

Baca Selengkapnya

Kementerian Keuangan Bebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Usai Dilaporkan ke KPK

16 jam lalu

Kementerian Keuangan Bebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Usai Dilaporkan ke KPK

Direktorat Jenderal Bea Cukai telah membebatugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy sejak 9 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy dilaporkan ke KPK atas tuduhan tidak benar saat melaporkan harta kekayaannya

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

1 hari lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

2 hari lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

2 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK, diduga ada kaitan dengan duaan penggelapan uang rekan bisnisnya

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

2 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya