Survei: Orang Riau Terbahagia, Yogya dan Bandung?

Reporter

Jumat, 6 Februari 2015 07:22 WIB

Gambar rancangan wajah baru Taman Alun-alun di Bandung, Jabar, 4 September 2014. Pemerintah Kota Bandung merevitalisasi Taman Alun-alun agar menjadi lebih berkelas untuk mengembalikan fungsi alun-alun tersebut. TEMPO/STR/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir indeks kebahagiaan masyarakat Jawa Barat, termasuk Bandung, berada pada skala 67,66 dari skala 100, lebih rendah dibanding rata-rata indeks nasional yang menempati angka 68,28. “Bisa dikatakan kebahagiaan orang Jawa Barat di bawah rata-rata orang Indonesia,” kata Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Jawa Barat, Dyah Anugrah Kuswardani, di Bandung, kemarin.

Dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa, menurut BPS, Jawa Barat menempati urutan paling rendah. Indeks tertinggi adalah Yogyakarta sebesar 70,77, DKI Jakarta 69,21, Jawa Timur 68,7, Banten 68,24, serta Jawa Tengah 67,81.

Di level nasional, posisi indeks tertinggi berada di Kepulauan Riau 72,42, disusul Maluku 72,12, Kalimantan Utara 71,45, Kalimantan Timur 71,45, Jambi 71,1, Sulawesi Utara 70,79, dan Yogyakarta. Yang mengejutkan, indeks kebahagiaan warga Papua Barat termasuk tinggi 70,45, sementara yang menempati posisi terendah adalah Papua 60,97, disusul Nusa Tenggara Timur 66,22 serta Sumatera Barat 66,79.

Dyah menjelaskan, ada sepuluh indikator dengan pembobotan yang berbeda untuk mengukur indeks kebahagiaan. Di Jawa Barat, rinciannya adalah indikator pendidikan 57,68, pendapatan rumah tangga 62,04, kondisi rumah dan aset 64,15, pekerjaan 64,79, kesehatan 68,66, ketersediaan waktu luang 71,32, hubungan sosial 73,42, keadaan lingkungan 74,24, kondisi keamanan 75,12, serta keharmonisan keluarga 78,31.

Menurut Dyah, hal yang menyumbang paling besar rendahnya indeks kebahagiaan adalah indikator pendidikan. “Tingkat kepuasannya hanya 57,68 persen. Paling rendah berada pada kepuasan di aspek pendidikan,” kata dia. “Bila dilihat dari aspek pendidikan, tamatan sekolah dasar memiliki indeks yang rendah.”

Temuan unik lain, di antaranya, penduduk Jawa Barat berumur 25-40 tahun memiliki indeks kebahagiaan tertinggi. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan ternyata lebih bahagia dibanding pria. Penduduk yang menikah juga lebih bahagia dibanding bujangan.

Dyah mengatakan, jika membandingkan dengan indikator tingkat kepuasan, indeks kebahagiaan di Jawa Barat berada di bawah rata-rata nasional. “Selisih tertinggi ada pada aspek pekerjaan dengan capaian selisihnya 2,29 poin. Tingkat kepuasan masyarakat Jawa Barat dari sisi pekerjaan berbeda sangat signifikan dengan angka nasional,” kata dia.

Menurut Dyah, untuk mendongkrak indeks kebahagiaan warganya, pemerintah Jawa Barat disarankan berkonsentrasi memperbaiki sektor pendidikan. “Tapi untuk pendidikan itu baru terasa dalam jangka panjang, tidak bisa instan. Artinya, generasi penerus yang akan merasakan ini,” kata dia.

Dyah mengatakan indeks kebahagiaan mencerminkan perasaan masyarakat berdasarkan kondisi lingkungannya. Di Jawa Barat, survei dilakukan oleh BPS terhadap hampir 6.000 warga yang menjadi representasi wilayah.


AHMAD FIKRI

Berita terkait

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

3 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

4 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

5 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

5 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

5 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

5 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya