Tingkatkan Produksi, Pindad Butuh Rp 4,9 Triliun

Reporter

Editor

Eni Saeni

Jumat, 30 Januari 2015 20:00 WIB

Senapan serbu SS-2 pesanan TNI di tempat perakitan senjata, PT Pindad, Bandung, Jawa Barat. (14/5). Pindad mengklaim senapan SS-2 produksi mereka, terbaik se Asean dan kini sedang merancang senapan serbu dengan jarak tembak 800 meter. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim mengatakan, Pindah akan mengalokasikan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk moderenisasi peralatan dan menambah kapasitas produksi. "Kita fokuskan untuk divisi senjata dan penambahan (kapasitas produksi) amunisi," kata dia saat enerima kunjungan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Mayjen TNI Doni Monardo di Bandung, Kamis, 29 Januari 2015.

Menurut dia, dana yang dibutuhkan untuk kebutuhan tersebut Rp 4,9 triliun. Pemerintah berencana memberikan Rp 700 miliar tahun ini. "Kapasitas produksi bisa ditingkatkan sampai 30 persen hingga 40 persen," kata dia.

Dia mencontohkan, kebutuhan tiap prajurit untuk latihan membutuhkan 1.500 butir peluru. Dengan jumlah prajurit Indonesia berkisar 450 ribu orang, maka kebutuhan peluru sebanyak 700 juta butir. "Saat ini permintaan satu tahun sektiar 150 juta butir dari Kementerian Pertahanan," kata Silmy.


Pindad juga berencana menggunakan dana itu menjadi modal untuk moderenisasi peralatannya untuk mengantisipasi peluang ekspor produk alutsistanya. Dalam waktu dekat, kata Silmy, Pindad akan menjalin kerjasama dengan salah satu perusahaan industri pertahanan di luar negeri untuk pemesanan amunisi.


Menurut dia, pasar ekspor juga sudah terbuka untuk kendaraan taktis militer. Pindad tengah menjajaki kerjasama dengan salah satu produsen kendaraan taktis militer 4x4 di luar negeri. "Mereka melihat Indonesia dalam hal ini Pindad, fasilitasnya cukup baik, sehingga akan mengalihkan produksi 4x4 kendaraan taktisnya ke Indonesia, ini semua untuk pasar ekspor," kata dia.

Silymi mengatakan, kendaraan taktis militer Anoa IV produksi Pindad juga sudah menyasar pasar ekspor. Saat ini sudah 44 unit Anoa IV yang digunakan dalam misi perdamaian PBB. "Ada pesanan dalam penjajakan sekitar 40 unit lagi untuk UN (United Nation) di Afrika," kata dia.

Saat ini baru 5 persen produksi Pindad untuk pasar luar negeri. Dalam lima tahun seiring dengan penambahan kapasitas dan kerjasama yang kita kerjakan, bisa mencapai 20 persen sampai 25 persen. "Kita tidak mau hanya jago kandang, tapi juga harus bisa di luar negeri," kata Silmy.

Dalam pertemuan itu, Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Mayjen TNI Doni Monardo mengatakan, komitmen satuannya untuk menggunakan senjata produksi Pindad. "Untuk senjata standar Kopasus 100 persen buatan Pindad, " kata dia.

Menurut dia, dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir, tim penembak Kopasus selalu menjadi juara umum ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) dengan menggunakan senjata produksi Pindad. "Kami berharap semakin banyak jenis senjata PIndad yang bisa kami jadikan senjata andalan untuk mengikuti berbagai jenis kejuaran internasional," kata Doni.

AHMAD FIKRI


Terpopuler:






Berita terkait

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

43 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Profil AM Putranto, Asisten Khusus Prabowo yang Diangkat jadi Komisaris PT Pindad

44 hari lalu

Profil AM Putranto, Asisten Khusus Prabowo yang Diangkat jadi Komisaris PT Pindad

Erick Thohir mengangkat Letjen TNI (Purn) AM Putranto sebagai Komisaris PT Pindad pada Senin lalu. Simak profil asisten khusus Prabowo tersebut.

Baca Selengkapnya

Asisten Prabowo Menjadi Komisaris Pindad, Mayor Teddy Jadi Wadanyon

45 hari lalu

Asisten Prabowo Menjadi Komisaris Pindad, Mayor Teddy Jadi Wadanyon

Asisten Khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Letjen TNI (Purn) AM Putranto diangkat menjadi Komisaris Independen PT Pindad

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Asisten Khusus Menhan AM Putranto jadi Komisaris PT Pindad

45 hari lalu

Erick Thohir Angkat Asisten Khusus Menhan AM Putranto jadi Komisaris PT Pindad

Erick Thohir mengangkat Letjen TNI (Purn) AM Putranto menjadi Komisaris Independen PT Pindad menggantikan Mayjen TNI (Purn) Sakkan Tampubolon.

Baca Selengkapnya

Fakta PT Pindad, Industri Pertahanan Dulu Bernama Pabrik Senjata dan Mesiu

25 Januari 2024

Fakta PT Pindad, Industri Pertahanan Dulu Bernama Pabrik Senjata dan Mesiu

PT Pindad memiliki nama asli Pabrik Senjata dan Mesiu di awal pendiriannya pada 1950. Cikal bakalnya sudah berdiri sejak 1808 di Semarang.

Baca Selengkapnya

Profil PT Pindad dengan Komisaris Utama KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

25 Januari 2024

Profil PT Pindad dengan Komisaris Utama KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

Menteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Maruli Simanjuntak yang juga KSAD dan menantu Luhut sebagai komisaris utama PT Pindad. Ini profil Pindad.

Baca Selengkapnya

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama PT Pindad, Ini Profil KSAD Maruli Simanjuntak

23 Januari 2024

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama PT Pindad, Ini Profil KSAD Maruli Simanjuntak

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Komisaris Utama PT Pindad (Persero) yang baru. Ini Profilnya

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

8 Januari 2024

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

Saat debat capres, pembelian alutsista Prabowo disorot Ganjar dan Anies Baswedan. Ini prosedur Kemenhan melakukan pengadaan alutsista.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

Dampak Pembelian Alutsista Bekas Minim Transfer Teknologi: Ketergantungan Impor dan Rentan Politik Embargo Negara Lain

8 Januari 2024

Dampak Pembelian Alutsista Bekas Minim Transfer Teknologi: Ketergantungan Impor dan Rentan Politik Embargo Negara Lain

Indonesia dinilai salah dalam strategi pengadaan Alutsista bekas yang minim transfer teknologi. Menjadi tergantung pada impor dan rentan embargo.

Baca Selengkapnya