Pengunjung memilih Apel Impor di salah satu minimarket di Jakarta, Selasa 27 Januari 2015. Kementan mengatakan pelarangan terhadap impor dua jenis apel granny smith dan gala berkode ca933312, disebabkan karena terkontaminasi bakteri listeria monocytogenes. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Bengkulu - Apel asal Amerika masih beredar di Kota Bengkulu setelah pelarangan apel impor asal Amerika jenis Grannys Smith dan Gala, yang disebut terkontaminasi bakteri listeria. Namun saat ini barangnya sedang kosong.
Menurut Section Manager Fresh Giant Kota Bengkulu Guntur Prasetyo, pihaknya tetap menjual apel asal Amerika jenis Premium Apple dan Cascadian.
"Sebelumnya, kami menjual apel Jenis Granny Smith dan Gala, tapi sudah hampir dua minggu ini barangnya kosong," kata Guntur Prasetyo saat inspeksi mendadak gabungan BPOM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu, serta Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu pada Rabu, 28 Januari 2015.
Guntur menjelaskan, hingga saat ini, pihaknya belum mendapat pemberitahuan terkait dengan larangan apel impor tersebut. Dengan demikian, pihaknya sama sekali tidak mengetahui adanya apel impor yang wajib ditarik tersebut. (Baca: Impor Apel Amerika Dilarang, Eksportir Mendukung)
Ia menjelaskan semua produk buah impor yang mereka jual merupakan pasokan dari Jakarta, sehingga biasanya seleksi produk langsung dari pusat. Pihaknya hanya order barang dan menjual.
Menurut Kepala BPOM Provinsi Bengkulu Zulkifli, berdasarkan hasil pemantauan BPOM di pusat grosir buah impor yang ada di daerah ini, tidak ditemukan apel jenis Grannys Smith. "Karena tidak ditemukan maka kita tidak melakukan pengujian, sementara apel lain kita anggap aman dari bakteri tersebut," ujar Zulkifli seusai sidak siang ini.
Zulkifli mengatakan bakteri listeria ditemukan pada produk apel olahan. Namun di Indonesia tidak ada impor produk tersebut secara legal. Dengan demikian, pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi produk masuk secara ilegal.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
14 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.