''Ada Pembentukan Satgas-Satgas Liar di Polri''
Editor
Istiqomatul Hayati
Minggu, 25 Januari 2015 06:41 WIB
TEMPO.CO , Jakarta: Seorang perwira aktif di Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI menjelaskan, saat ini ada kekacauan di tempatnya bekerja. Dia menuturkan, pasca pencopotan Komisaris Jenderal Suhardi Alius sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri pada 16 Januari 2015, terjadi perubahan-perubahan aneh di tempat itu. (Baca:Oegroseno: Tahan Bambang, Kabareskrim Bisa Digugat)
“Banyak pembentukan satuan tugas di luar struktur yang bekerja di bawah kendali Komisaris Jenderal Budi Gunawan dan Kabareskrim Inspektur Jenderal Budi Waseso. Merekalah yang bekerja, termasuk saat menangkap Pak Bambang hari ini,” kata perwira di Mabes Polri itu kepada Tempo, Jumat, 23 Januari 2015.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto ditangkap Bareskrim Polri saat mengantar anaknya sekolah. Ia dianggap telah menyuruh saksi memberikan keterangan palsu terkait sengketa pilkada Kotawaringin Barat saat masih menjalani profesi sebagai pengacara pada 2010. Penangkapan itu terjadi selang sepekan setelah KPK menetapkan status tersangka terhadap calon Kapolri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan. (Baca:KPK: Sejarah Akan Mencatat Anda, Presiden! )
Menurut perwira itu, satgas-satgas ‘liar’ ini bekerja dalam senyap. “Kami yang di dalam struktur hanya plonga-plongo melihat kondisi ini. Sejujurnya kami resah,” ucapnya. “Bisa dibilang, secara de facto, BG adalah Kapolri saat ini.”
<!--more-->
Sepekan sebelumnya, perwira ini menjelaskan kepada Tempo bahwa ancaman pelemahan terhadap KPK akan dimulai pasca penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka. “Dengan diangkatnya Pak Budi Waseso sebagai Kabareskrim dan di bawah supervisinya Budi Gunawan, ancaman pelemahan KPK akan dimulai. Tunggu saja.” (Baca:Oegroseno: Budi Gunawan Pasti Ditahan KPK)
Keterangan perwira ini sepadan dengan penjelasan Bambang di rumahnya di Depok, Jawa Barat pada Sabtu, 24 Januari 2015 usai dibebaskan. Menurut Bambang, ia mendengar dari rekannya sesama Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja bahwa Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti yang menjabat Pelaksana Tugas Kapolri tak mengetahui operasi penangkapan terhadapnya itu. "Pak Badrodin merasa tak tahu dan merasa kecolongan," katanya.
Adnan, kata dia, mengetahui hal itu setelah menemui Badrodin karena Bareskrim menahan Bambang. Usai perjumpaan itu, Pandu menjenguk Bambang dan menyampaikan hasil pertemuannya dengan Badrodin. (Baca:Alasan Badrodin Terlambat Tahu Penangkapan Bambang)
Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi SP juga mengatakan Badrodin sempat membantah Bambang ditangkap. “Tadi pagi dia membantah apakah ada penangkapan. Lalu saya tanyakan apakah dia sudah bertanya ke Kabareskrim? Dia bilang, kabareskrim ada di samping saya dan membantah ada penangkapan.”
<!--more-->
Mantan Wakil Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Oegroseno, juga mengatakan proses hukum terhadap Bambang terkesan liar lantaran tidak dikoordinasikan dengan Badrodin. Ia menuturkan, Budi menggerakan perangkat penyidikan tanpa melaporkan rencana penangkapan itu kepada Badrodin. "Ini bukti kalau Wakapolri tidak dianggap oleh perwira berbintang tiga," katanya. (Baca:Soal Bambang, Oegroseno: Kabareskrim Patut Ditabok)
Ia mengkritik keras penangkapan Bambang. Ia menilai langkah Kepala Badan Reserse Kriminal, Inspektur Jenderal Budi Waseso, itu merusak etika penegakan hukum. "Kalau sekarang saya yang jadi Wakapolri, sudah saya tempeleng dia," ujarnya, Jumat, 23 Januari 2015.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny Sompie membantah ada satgas-satgas liar di intermal Polri. "Tidak ada itu. Semua proses penyelidikan dan penyidikan itu menjadi tanggung jawab Polri," kata dia, Sabtu malam, 24 Januari 2015.
Ronny mengatakan, jika selama proses penyelidikan dan prenyidikan itu dirasakan menyimpang, ia mempersilakan agar menempuh Praperadilan. "Itu kan pengawasan penyidikan," ujarnya.
Selain itu, kata Ronny, ada jabatan Kepala Biro Pengawasan Penyidikan di bawah Kepala Bareskrim yang mengawasi setiap proses penyelidikan dan penyidikan di internal Polri. "Ada juga Inspektorat Pengawasan Umum," ucapnya.
Tim TEMPO
Terpopuler:
Sikap Prabowo dan 3 Kejanggalan Kasus Bambang KPK
Abraham Minta Panglima TNI Moeldoko Lindungi KPK
KPK Vs Polri, Anas: Masak Malaikat Ditangkap?
Bambang KPK Ditangkap, Ahok dan Jokowi Satu Suara
Mega Gelar Pesta di Hari Penahanan Bambang KPK
Terungkap, Bos Polisi Penangkap Bambang KPK